Sebagai obat, meniran sudah dikenal khasiatnya dan digunakan sejak lama. Beberapa referensi mencatat, sistem pengobatan Ayurveda di India memanfaatkannya sejak 2000 tahun yang lalu, terutama dalam mengatasi nyeri menstruasi, diare, diabetes, hepatitis, hingga anti kanker.
Sehatalami.co ~ Meniran dahulu dianggap sebagai gulma atau tanaman liar dan pengganggu, namun penelitian telah menunjukkan beragam khasiatnya. Meniran sebenarnya ada dua jenis, yakni Phyllanthus niruri dan Phyllanthus urinaria. Bagaimana cara mengenalinya? Cukup mudah. Lihat saja warna batang dan daunnya. Yang berwarna hijau, itu Phyllanthus niruri. Sedangkan batang dan daun yang memiliki berwarna kemerahan, disebut Phyllanthus urinaria.
Meski begitu, menurut ahli tanaman herba antara meniran hijau dan merah sama kandungan khasiatnya. Namun di Indonesia lebih banyak ditemukan jenis meniran berwarna hijau ketimbang yang berwarna merah.
Mengapa disebut dengan meniran, tidak lain karena herba ini bentuk buahnya mirip menir (butiran beras). Di Nusantara, meniran disebut dengan nama yang berbeda-beda, antara lain dukong anak, dukong-dukong anak, amin buah, rami buah, dan turi hutan.
Masyarakat di negara-negara Barat mengenalnya dengan nama seed under leaf. Sementara di Spanyol, ia dikenal dengan nama chanca piedra. Hampir sama dengan sebutan di Portugis, quebra pedra.
Sejak ribuan tahun yang lalu
Sebagai obat, meniran sudah dikenal khasiatnya dan digunakan sejak lama. Beberapa referensi mencatat, sistem pengobatan Ayurveda di India memanfaatkannya sejak 2000 tahun yang lalu, terutama dalam mengatasi nyeri menstruasi, diare, diabetes, hepatitis, dan kencing nanah. (bersambung).