Menggali impian sebagai tujuan dan membaginya bersama pasangan merupakan langkah awal yang bagus untuk membuka komunikasi yang sempat terhambat. Dari proses itu pasangan juga dapat lebih mengenali tujuan istri atau suaminya untuk diri dan keluarganya serta alasannya, sehingga saling pengertian pun mulai terbentuk.
2. Menemukan minat yang sama
Di kalangan penggemar tenis ada semacam anekdot bahwa pasangan yang bisa menikmati main tenis bersama pasti pasangan yang jauh dari masalah perkawinan. Walau pernyataan itu perlu dites kebenarannya, secara logika hal itu dapat diterima. Karena dengan adanya kesamaan minat berarti ada sesuatu di luar urusan rumahtangga yang dapat mereka lakukan dan bicarakan.
Jadi daripada kesal terhadap suami yang mempunyai hobi golf atau istri yang tergila-gila yoga, lebih baik Anda ikut melakukan hobinya. Siapa tahu minat Anda pun tergugah dan pasangan Anda menjadi teman diskusi yang menyenangkan.
3. Menambah wawasan dan pengetahuan
Wawasan dan pengetahuan yang luas dapat membuat kita lebih bijak dan terampil. Dalam hubungan seks misalnya, mengandalkan intuisi seks hanya membuat Anda berdua terjebak dalam stereotipe umum.
Karena kenyataannya mengandalkan pengetahuan seks dasar tidak mudah untuk memuaskan kedua belah pihak. Menambah wawasan yang digali dari sumber yang tepat seperti buku, video pendidikan seks (tapi bukan blue film triple x), atau talk show di radio atau tv akan sangat membantu.
4. Memperluas pergaulan
Membatasi pergaulan tidak saja mempersempit peluang untuk menambah wawasan tapi juga membosankan, yang ujung-ujungnya mempengaruhi gairah terhadap pasangan. Sebaliknya, memperluas pergaulan membuat kita lebih membuka mata bahwa manusia itu berbeda dan untuk menyesuaikan diri dengan mereka kita harus bersikap lebih luwes dan jangan mudah menilai. Pelajaran dari pergaulan juga memberi kesempatan kita belajar untuk mengekspresikan perasaan yang berguna untuk meningkatkan keintiman.
5. Merencanakan liburan berdua
Jika tidak ada masalah fisik, gairah menurun menunjukkan adanya kebutuhan untuk berlibur. Liburan tidak harus pergi berhari-hari tapi absen dari peran rutin yang dilakukan setiap hari pun dapat dikatakan berlibur.
Cobalah berlibur sejenak dari peran Mama-Papa, ‘kirim’ anak-anak menginap di rumah neneknya. Atau buatlah janji makan siang dengan suami atau istri dan jika memungkinkan, dilanjutkan dengan ‘bobo-bobo siang’. Curi-curi waktu dapat memicu adrenalin yang cukup untuk mengobarkan kembali api gairah Anda. (bersambung).