9. Pengaruh lingkungan budaya
Ya, benar. Lingkungan budaya kadang tidak memudahkan warganya mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Kita merasa tertekan jika harus menyantap makanan yang tidak sesuai dengan lingkungan budaya kita. Contohnya, sungguh sulit mengubah pola makan suku Padang yang menggemari santan kental atau suku Jawa yang doyan masakan manis, menjadi pola makan yang sehat. Lapar dan selera kadang juga membuat seseorang tidak peka memilih makanan sehat.
Kondisi semacam ini bukan berarti tidak bisa diubah. Namun dibutuhkan perubahan mental terhadap kesadaran hidup sehat dan diet sehat terutama menghadapi menjamurnya resto junk food. Selain itu, juga mempopulerkan jalan kaki ke kantor atau ke sekolah (diseling naik bus) sebagai olahraga daripada menggunakan antar jemput mobil pribadi.
10. Perlukan Anda menurunkan berat badan?
Seringkali hubungan antara kelebihan berat badan dan masalah kesehatan dilebih-lebihkan. Gina Kolata, penulis buku Rethinking Thin, mengatakan bahwa menurunkan berat badan merupakan tujuan yang tidak mudah dicapai oleh kebanyakan orang. Penurunan berat badan lebih banyak berurusan dengan uang, tren, dan tujuan-tujuan lain daripada dengan kesehatan.
Pemikiran Gina didukung oleh penelitian mutakhir yang menyatakan bahwa ide menurunkan berat badan bagi mereka yang overweight adalah tidak baik. Penelitian itu menyatakan bahwa kelebihan berat badan sekitar 12-an kilo tidak akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker, bahkan justru dapat mencegah infeksi!
Pada kenyataannya, memang orang bisa tetap bugar dan sehat tanpa harus kurus. Sama juga jika dikatakan bahwa orang yang kurus belum tentu sehat. Sebaiknya kita fokus saja pada kesehatan tubuh bukan pada berat badan.
11. Ini bukan diet tapi kehidupan Anda
Agaknya semua industri diet berupaya membuat kita semua berpikir bahwa kita bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Tetapi mereka yang selalu berurusan dengan berat badannya pasti menyadari bahwa pola makan bukanlah suatu kondisi yang sifatnya sementara melainkan suatu pilihan gaya hidup. Sekali memilih, harus dijalankan seumur hidup. (SA)