Umumnya, kita enggan mengakui kekuatan-kekuatan kita sendiri, karena takut dianggap sombong. Sebenarnya, yang terpenting adalah keseimbangan dalam melihat dan menerima diri kita, bahwa selain keterbatasan pastilah kita punya kekuatan atau kelebihan.
Sehatalami.co ~ Jika kita bertanya pada orang lain, apa arti bahagiamu? Tentu jawabannya relatif dan beragam. Namun jika ditanya apakah kamu ingin bahagia? Jawabannya. tentu iya. Meski begitu, masing-masing orang punya perspektif sendiri terkait bagaimana cara meraih bahagia yang diimpikannya.
Tidak ada resep tertentu yang paling ampuh. Meski setiap orang percaya ada banyak cara menuju hidup bahagia. Salah satunya adalah kemampuan mengelola keadaan di dalam diri sendiri, serta keterampilan mengelola sumber daya yang dimiliki (self-management).
Hal lain tentu adalah bagaimana kita mengenali diri sendiri. Apa jenis emosi paling dominan pada diri kita. Kemudian mencoba mengenali tanda-tandanya jika kita sedang mengalaminya, misalnya emosi senang, bahagia, marah, kecewa, sedih, curiga. Semakin banyak jenis emosi kita sendiri yang kita kenali, akan semakin membantu kita mengelolanya.
Setelah itu kita juga mesti mengenali kekuatan dan keterbatasan diri kita. Mungkin pengaruh budaya Timur yang mengajarkan agar kita rendah hati, membuat kita tidak berani mengemukakan kelebihan atau kekuatan diri.
Namun kadang, hal ini justru malah membuat kita rendah diri, bukan lagi rendah hati. Kita sering hanya terfokus pada keterbatasan dan kekurangan kita, tanpa mencoba melihat kelebihan dan kekuatan diri kita.
Kita enggan mengakui kekuatan-kekuatan kita sendiri, karena takut dianggap sombong. Sebenarnya, yang terpenting adalah keseimbangan dalam melihat dan menerima diri kita, bahwa selain keterbatasan pastilah kita punya kekuatan atau kelebihan.
Nah, setelah mengenal siapa diri kita, kita perlu mempersenjatai diri dengan manajemen diri yang baik. Berikut ini bebarapa sikap penting yang mungkin berguna untuk membantu kita hidup lebih bahagia.
1. Kelola emosi
Hal lain yang mempermudah kita meraih hidup bahagia adalah kemampuan mengelola emosi di dalam diri kita, termasuk emosi negatif dan dorongan negatif. Marah, misalnya, termasuk salah satu emosi yang kita miliki, yang sampai batas tertentu adalah positif. Tetapi bila dilepaskan di sembarang tempat dan waktu, tentu akan berakibat negatif buat diri kita. Di sinilah pentingnya kemampuan mengelola emosi.
2. Jaga norma-norma kejujuran dan integritas
Kita akan bahagia bila bisa jujur pada diri sendiri dan orang lain. Dengan mampu tampil apa adanya, akan lebih mudah bagi kita untuk merasa bahagia, karena kita tidak harus berpura-pura di hadapan orang lain.
Yuk Ikutan Workshop: The Real Happinness and High Performance at Work
3. Bertanggung jawab atas kinerja pribadi
Sikap sebagai pribadi yang bertanggung jawab akan menjadikan kita sosok yang dapat diandalkan, yang membuat orang lain memberikan respek atau penghargaan. Hal ini tentu membanggakan dan membahagiakan.
4. Bersikaplah luwes terhadap perubahan
Kalau kita sudah mengenali diri sendiri dan mampu mengelolanya, tentunya sikap luwes akan terpancar dari dalam diri kita. Keluwesan beradaptasi terhadap segala perubahan akan membawa kita kepada pergaulan yang menyenangkan, sehingga kita bisa diterima di banyak kalangan dalam masyarakat.
5. Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru
Dengan bersikap terbuka, kita dapat senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Kondisi ini jelas akan membuat kita merasa bahagia berada di tengah orang-orang yang mengikuti perkembangan zaman.
6. Hidupkan dorongan untuk menjadi lebih baik
Dorongan untuk senantiasa menjadi lebih baik daripada sebelumnya akan dapat menjadikan kita terus bergerak dan berkarya. Dengan demikian, hidup kita akan lebih berwarna, tidak monoton dan membosankan.
7. Tumbuhkan dorongan untuk menyesuaikan diri dengan orang lain atau kelompok
Dorongan ini akan membantu kita menghadapi orang lain atau kelompok dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Di sini diperlukan kemampuan khusus, yaitu bagaimana kita bisa mengelola diri untuk bisa menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain tanpa kehilangan jati diri.
8. Ingatlah, kesempatan tidak datang dua kali
Dengan memiliki dorongan dalam diri kita, kita senantiasa mempunyai kesiapan untuk memanfaatkan setiap kesempatan. Hal ini berguna untuk melatih kepekaan terhadap datangnya setiap kesempatan – yang tidak akan berulang. Sehingga tidak akan timbul kekecewaan yang dapat menghambat tercapainya hidup bahagia.
9. Miliki kegigihan dalam mengalahkan hambatan
Dengan memiliki kegigihan, hambatan tidak akan dipandang hanya sebagai hambatan. Namun kita melihatnya sebagai tantangan, sehingga akan kita perjuangkan seoptimal mungkin dengan perasaan sukacita.
10. Pupuklah kemampuan untuk bangkit
Tidak semua usaha mendatangkan kebahagiaan. Namun bila dorongan di dalam diri berkembang optimal, maka kita akan mampu senantiasa bangkit dari kegagalan, mampu melihat hambatan sebagai tantangan dan terus berjuang dalam usaha meraih kebahagiaan.
Selain itu empathy, kesadaran akan perasaan, kepentingan, dan keprihatinan orang lain, juga bisa penting untuk dimiliki.
11. Berjuanglah memahami orang lain
Untuk mencapai kebahagiaan, kita perlu mengembangkan sikap toleransi. Salah satunya adalah memahami orang lain. Jangan kita memaksa orang lain memahami diri kita, sedangkan kita enggan memahami orang lain.
12. Ikutlah berperan serta membangun orang lain
Hal ini meliputi memberi nasihat, bantuan, bimbingan, dan pelatihan yang diperlukan orang lain. Dengan membangun orang-orang di sekitar kita, kita akan dikelilingi orang-orang yang berhasil dan berprestasi dalam hidupnya – dan ini tentu menimbulkan rasa bahagia.
13. Terbuka untuk melayani orang lain
Melayani berarti memiliki kasih dan perhatian terhadap orang-orang yang kita layani. Kasih itu terwujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian, dan harapan orang lain. Dengan melayani, kita merasa bahagia, karena munculnya kesadaran akan rahmat Tuhan di dalam hidup kita.
14. Asahlah empati
Kita dapat melakukannya antara lain dengan cara menciptakan kesempatan-kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang. Dengan tidak membatasi diri dalam bergaul, maka kemampuan berempati akan semakin cepat berkembang, dan ini akan mendatangkan kebahagiaan karena keberhasilan di dalam pergaulan.
15. Berusaha memahami keterikatan emosional dalam suatu kelompok
Dengan memahami hal ini, kita lebih bisa menempatkan diri dalam suatu kelompok, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Bahkan, mungkin kita bisa bertindak sebagai penengah di antara dua pihak yang sedang berselisih paham. Tentulah pengalaman menghadirkan kedamaian ini akan mendamaikan hati kita dan membawa kebahagiaan.
Social skills (keterampilan bersosialisasi). Keterampilan sosial juga mencakup pula kemahiran menggugah tanggapan yang dikehendaki dari orang lain. Keterampilan ini melibatkan orang lain. Jadi, selain keterampilan mengelola hal-hal yang berorientasi pada diri sendiri, untuk dapat meraih kebahagiaan kita juga memerlukan kerja sama dengan orang lain.
16. Latihlah kemampuan persuasi
Kemampuan persuasi merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, yang sangat diperlukan dalam sosialisasi. Dengan demikian, bukan hanya diri kita terus yang harus menyesuaikan diri dengan orang lain, tetapi kita juga dapat membuat orang lain agar menyesuaikan diri dengan kita. Sikap ini akan membuat suasana nyaman dan perasaan bahagia.
17. Usahakan mendengar dengan terbuka
Menempatkan diri sebagai pendengar yang netral akan memberikan perasaan bahagia, karena kita merasa sebagai pihak yang dibutuhkan dan dipercaya.
18. Miliki kemampuan menyelesaikan pendapat
Kemampuan ini diperlukan dalam kehidupan kita dengan orang lain untuk mencapai kebahagiaan. Memiliki kemampuan memecahkan permasalahan akan mempermudah kita menghadapi segala situasi.
19. Galilah semangat kepemimpinan
Selain lebih mudah memimpin diri sendiri, memiliki semangat kepemimpinan juga mempermudah kita memimpin teman atau kelompok. Peranan ini pastilah melahirkan rasa percaya diri, kebanggaan, dan kebahagiaan.
20. Harus bisa bekerja sama
Ini adalah pesan kunci agar kita dapat hidup bahagia. Kita selayaknya selalu berusaha untuk bisa bekerja sama dengan orang lain, setidaknya dengan orang terdekat kita, yakni pasangan. Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai sebuah tujuan, dan prestasi ini akan menghasilkan kebahagiaan. (SA)