Apakah ketika tubuh berhenti tumbuh, itu juga berarti penurunan fungsi otak akan terjadi?
Sampai beberapa tahun terakhir, dipercaya bahwa otak berhenti tumbuh dan berkembang, berhenti membuat koneksi-koneksi neural baru, seiring berjalannya waktu. Yang berarti, kemampuan kita berpikir semakin menurun, ketika tubuh juga berhenti tumbuh, di usia 20-an.
“Ternyata terbukti sekarang, anggapan itu salah,” demikian kata dr. Mehmet Oz, seorang ahli bedah jantung, yang juga penulis buku You: Staying Young. “Kini terbukti bahwa ternyata neuron bisa membentuk sambungan-sambungan baru, bahkan ketika bagian tubuh lain berkurang fungsinya karena penuaan. Kuncinya hanya satu: terus belajar,” tambah Oz.
Artinya, bertambahnya usia, tak membuat kita bisa mengatakan wajar, jika kemampuan otak kita menurun, wajar jika kita menjadi pelupa, wajar jika kita tak lagi bisa menghitung atau berpikir dengan cepat, atau menyimpan informasi penting dalam jangka waktu lama. Itu tidak benar.
Karena sebenarnya, ada beberapa cara yang kita lakukan agar tetap cerdas, bahkan makin cerdas, tak peduli berapa usia Anda. Apa saja?
- Pelajari hal baru. Selalu jaga vitalitas otak dengan mempelajari sesuatu yang baru. Bisa bahasa baru, atau keterampilan baru.
- Tanya dan eksplor. Gunakan otak Anda untuk terus-menerus mengajukan pertanyaan tentang hal-hal di sekitar Anda. Mengeksplorasi hal-hal di sekitar Anda. Teruslah ‘melatih’ otak Anda dengan tidak selalu menerima apa yang Anda lihat dan dengar. Teruslah bertanya, biarkan keingintahuan Anda mengembara.
- Gunakan kedua bagian otak Anda. Gunakan hemispher kiri untuk berlatih hal-hal yang logis, seperti matematika. Sementara, gunakan hemispher kanan untuk mengembangkan kreativitas Anda.
- Olahraga. Kegiatan yang satu ini. Anda pasti sudah tahu manfaatnya. Tak cuma menyehatkan tubuh, olehraga pun bisa “menyehatkan” otak. Efek sehat yang ditimbulkannya mengembangkan kemampuan otak kita, baik dari sisi kemampuan mengingat, sampai peningkatan kreativitas.
- Jaga tekanan darah. “Orang-orang dengan tekanan darah yang tinggi cenderung untuk mengalami penurunan kemampuan kognitif di masa-masa tuanya, “ begitu kata dr. Oz.
- Aktif dalam aneka kegiatan sosial. Bersosialisasi, tak hanya membuat Anda punya banyak teman dan tak merasa sendiri. Jika Anda terus menjaga kehidupan sosial Anda hingga usia tua, itu akan menjaga ketajaman otak Anda tetap prima. (SA)