A: Attainable (bisa dicapai). Pastikan bahwa tujuan yang ingin Anda raih memang mungkin dicapai. Jika sebaliknya, Anda mungkin justru akan kehilangan semangat dan keyakinan diri. Meski demikian, jangan juga menetapkan tujuan yang terlalu mudah. Sebaba, dengan menentukan sebuah tujuan yang realistis sekaligus menantang, Anda akan memperoleh kepuasan saat mencapainya.
R: Relevant (relevan). Tujuan yang Anda buat seharusnya sejalan dengan arah kehidupan juga tujuan karir yang sedang Anda tuju. Jika harapan yang Anda miliki acak dan tidak konsisten, Anda hanya akan membuang-buang waktu, sekaligus menyia-nyiakan hidup Anda.
T: Time Bound (memiliki batasan waktu). Tujuan Anda harus punya deadline (batas waktu). Ketika Anda bekerja dengan deadline, maka situasi ”mendesak” yang terasa akan membuat kita mampu meraih prestasi lebih cepat.
Mengkonkritkan mimpi dengan goal setting
Selain memenuhi syarat SMART di atas, menurut Colin Dunbar, mimpi seharusnya bisa kita ubah menjadi sebuah tujuan dan akhirnya menjadi kenyataan, yang membawa kita kepada perbaikan kehidupan.
Proses inilah yang disebut sebagai goal setting (menetapkan tujuan). Berikut adalah langkah-langkah dalam proses goal setting:
1. Introspeksi
Menurut Sawitri, sebelum menetapkan sebuah tujuan, kita perlu mengetahui kemampuan, sarana untuk meraih tujuan, daya juang, motivasi, disiplin, dan komitmen yang kita miliki, sekaligus dukungan dari lingkungan tempat kita berada. (bersambung).