Ada banyak bahan-bahan kimia berbahaya yang tersembunyi di balik produk kecantikan yang bisa digunakan. Yuk, kita kenali bersama, agar tidak membahayakan jiwa kita.
Sehatalami.co ~ Siapa yang tidak mudah tergiur produk instan yang bisa membuat tubuh jadi langsing, atau kulit wajah jadi putih cerah seketika. Namun, bagi yang hati-hati, niscaya tidak mudah percaya pada promosi dan kampanye yang sering tidak bertangung jawab. Tetapi, begitulah masyarakat awam, kadang kurang teliti dan mudah tergiur produk instan.
Namanya juga awam. Meskipun sudah berusaha membaca kemasan, tetapi jika tulisan yang terpampang penuh dengan istilah kimia, ya… bingung juga.
Wajar, jika akhirnya kita tidak mengetahui dengan pasti bahan apa saja yang terkandung dalam blush on, eye shadow, serta bedak yang kita gunakan sehari-hari.
Anne Marie, MD, pakar naturopati asal Amerika yang mendalami masalah kulit, mengatakan, ada delapan bahan kimia dalam kosmetika yang perlu diwaspadai. Mari kita kenali dan menghindarinya sebisa mungkin.
1. DISODIUM LAURETH SULFOSUCCINATE (DLS)
Apa itu? Garam kimiawi. Apa fungsinya? Menurunkan tegangan permukaan air, sehingga memungkinkan produk tersebut menyebar dan menembus dengan lebih mudah ke dalam kulit atau rambut; membuat busa lebih banyak.
Kenapa harus dihindari? Dapat menimbulkan produk sampingan (byproducts) yang berbahaya seperti 1,4-dioxane dan ethylene oxide, dua unsur kimia yang berhubungan erat dengan penyakit kanker.
2. TRIETHANOLAMINE (TEA)
Apa itu? Senyawa kimia yang berasal dari amonia. Apa fungsinya? Berperan sebagai bahan pembersih dan dapat meningkatkan kadar busa; mencegah unsur-unsur produk terpecah.
Kenapa harus dihindari? Para ahli telah menghubungkan TEA dengan beberapa jenis penyakit kanker. Seklain itu TEA terkadang telah terkontaminasi dengan nitrosamines, salah satu bentuk karsinogen, yaitu senyawa pemicu kanker. TEA juga dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan jaringan mukus.
3. PARABENS (contoh: butylmethyl- dan propylparabens)
Apa itu? Bahan pengawet kimia yang digunakan pada hampir 90 persen produk kecantikan. Apa fungsinya? Mencegah produk kecantikan supaya tidak cepat kadaluwarsa.
Kenapa harus dihindari? Hasil studi yang masih berlangsung menunjukkan bahwa paraben dapat bertindak sebagai estrogen dalam tubuh, dan paparan estrogen telah dikaitkan dengan kanker payudara serta gangguan hormon.
4. PROPYLENE GLYCOL
Apa itu? Alkohol yang berbentuk kental dan bening. Apa fungsinya? Menipiskan cairan, serta meningkatkan penyerapan kulit terhadap bahan lain yang terdapat dalam produk kecantikan yang digunakan.
Kenapa harus dihindari? Dapat mengganggu kesehatan reproduksi. Selain itu, karena sifatnya membantu zat lain terserap ke dalam kulit, maka akan berbahaya jika produk tersebut mengandung iritan (zat pemicu iritasi kulit) atau racun.
5. PHENOXYETHANOL
Apa itu? Sebuah cairan pengawet berminyak yang dibuat dari fenol, bahan turunan batubara. Apa fungsinya? Membuat aroma bertahan lebih lama; terkadang digunakan untuk wangi-wangian.
Kenapa harus dihindari? Di Jepang telah ada larangan untuk menggunakan phenoxyethanol, karena menurut hasil riset hal ini berkaitan erat dengan gangguan endokrin dan kanker. Hal ini juga memungkinkan terjadinya iritasi pada kulit dan mata.
6. IMIDAZOLIDINYL UREA
Apa itu? Zat yang paling sering digunakan sebagai pengawet setelah parabens. Apa fungsinya? Sebagai pengawet, agar daya tahan sebuah produk jadi lebih lama.
Kenapa harus dihindari? Merupakan penyebab utama dermatitis, dan diduga mengganggu sistem kekebalan tubuh.
7. PEGs
Apa itu? Polyethylene glycol atau polyethylene. Keduanya merupakan bahan kimia yang diperoleh dari petroleum. Apa fungsinya? Membuat suatu produk menjadi lebih kental.
Kenapa harus dihindari? PEGs dapat terkontaminasi oleh 1,4-dioxane, sejenis karsinogen yang terbentuk dalam proses pembuatannya (manufacturing process). PEGs tertentu dapat menyebabkan gatal-gatal dan eksim, serta telah terbukti meracuni ginjal.
8. PETROLATUM
Apa itu? Petroleum jelly. Apa fungsinya? Membantu mempertahankan kelembaban dan menghaluskan kulit, serta memberikan tampilan mengilat dan halus pada produk.
Kenapa harus dihindari? Petrolatum membentuk lapisan film pada kulit yang dapat menahan kelembaban. Buruknya, lapisan film tersebut juga menahan racun-racun di bawah kulit (organ terbesar pada tubuh kita) sehingga membuat pori-pori sulit bernapas. Hal ini dapat menyebabkan tersumbatnya pori-pori, dan mengganggu proses pembuangan keringat dan pembentukan sel. (SA)