Asam folat, vitamin B6, B12 dan metionin berperan dalam metilasi biologis dan pemeliharaan folat intraseluler untuk sintesis DNA. Asam folat dan vitamin B12 berfungsi sebagai donor metil yang penting, bagi neurotransmitter (saraf penghantar) penyusun otak.
Tanpa gugus metal, neurotransmitter tidak dapat berfungsi. Penelitian menunjukkan, suplementasi asam folat, vitamin C dan B12 dapat meningkatkan BH4 (tetrahidrobiopterin) dalam tubuh, yang penting untuk membentuk neurotransmitter.
Defisiensi asam folat menyebabkan mudah lupa, insomnia, depresi dan demensia. Defisiensi vitamin B12 menimbulkan depresi, kecemasan, penurunan daya ingat, paranoia, halusinasi dan demensia. Konsumsi asam folat harus disertai vitamin B12, karena keduanya saling bekerja sama.
Asah daya ingat cegah demensia
Bila tidak ada lagi pekerjaan atau rutinitas, otak ikut istirahat. Akibatnya, banyak orang usia 60-an, khususnya para pensiunan, menunjukkan gejala demensia. Agar tidak pikun, buat otak bekerja seumur hidup. Mengisi teka taki silang atau menyusun puzzle, bisa menjadi latihan untuk mengasah ketajaman daya ingat. Hal lain sebagai pencegahan dapat dilakukan, antara lain:
- Biasakan hidup sehat. Hindari rokok, alkohol, stress fisik/mental.
- Asupan gizi cukup dan seimbang. Vitamin utama bagi kesehatan saraf adalah vitamin B, tapi nutrisi lain harus tetap diperhitungkan karena semua proses di dalam tubuh saling terkait satu sama lain.
- Tingkatkan kemampuan memori dengan mengulang-ulang informasi baru, untuk disimpan dalam ingatan.
- Melatih memusatkan perhatian/konsentrasi, berikan perhatian pada hal-hal baru.
- Aktif dalam pekerjaan dan fungsi sosial.
- Rekreasi bersama anak cucu.
- Aktifkan otak dengan selalu belajar, sampai akhir hayat. (SA)