Dokter gizi tersebut juga mengatakan bahwa efek tersebut tidak terjadi seketika namun dalam waktu yang lama. “Radikal bebas merusak (sel) pelan-pelan. Jadi di kemudian hari akan timbullah penyakit-penyakit yang berbahaya itu. Karena banyak sel-sel tubuh yang rusak,” kata dr. Samuel.
Sedangkan Donny berpendapat, olahraga berintensitas tinggi berbahaya bagi tubuh karena tubuh menerima stres sampai mendekati batas maksimum. Namun, ia juga mengatakan bukan berarti hal ini tidak boleh dilakukan.
“Boleh dilakukan asal dengan persiapan yang baik. Misal pada saat latihan tubuh sudah diprogram dalam latihan secara sistematis dan terukur untuk beradaptasi terhadap stress latihan akibat intensitas tinggi,” ujar Donny.
“Selain itu, penting juga untuk memperhatikan proses pemulihan. Latihan yang berat akan percuma jika tidak dibarengi proses pemulihan yang baik, yang ada bukannya peningkatan performa malah tubuh akan mengalami over training,” sambungnya.
Untuk menangani bahaya bagi tubuh yang melakukan olahraga intensitas tinggi keduanya sepakat bahwa perlunya antioksidan. “Radikal bebas ditangkal dengan antioksidan,” kata dr Samuel.
Dokter tersebut juga berpendapat untuk atlet yang berolahraga intensitas tinggi disarankan untuk mengonsumsi suplemen antioksidan karena dari makanan saja tidak cukup. Sementara untuk orang yang terbiasa olahraga ringan, antioksidan bisa didapatkan dalam makanan seperti buah dan sayur. Tak harus minum suplemen.
“Atlet sekarang diberi (suplemen) antioksidan oleh organisasinya. Karena atlet-atlet lebih berisiko, olahraga yang mereka lakukan, kan, dibuat over training atau berlebihan,” ujar dr Samuel.
Donny mengatakan, radikal bebas bisa ditangkal dengan pola latihan yang terukur dan teratur. Selain itu, Donny juga mengatakan pola pemulihan yang baik (istirahat cukup, makan yang bergizi) serta minum vitamin khususnya yang mengandung antioksidan akan sangat membantu untuk melawan radikal bebas.
Bukan berarti tak boleh lari…
Jika Anda hanya ingin sehat, lari dengan intensitas tinggi tak perlu. Tapi, boleh dilakukan dengan persiapan. Bagi orang awam, menurut Samuel, maraton lebih baik tak dilakukan. “Jalan cepat saja, paling banter joging,” ujarnya. “Aerobik atau dansa juga bagus, tapi jangan yang high intention,” tambahnya.
Namun jika ingin melakukan, maka persiapan perlu dilakukan. Donny menyarankan untuk melakukan tes fisik yang sederhana seperti tes cooper, balke, atau bleep test. Ia menyebut rangkaian tes-tes tersebut akan sangat membantu untuk melihat sampai di mana kemampuan kita, selain itu kita harus paham aktivitas kita di luar dari latihan.
“Maka dari itu, bijak dalam memilih waktu berolahraga dan manajemen pada pola istirahat akan sangat membantu dalam mencegah resiko resiko cedera,” tutup dosen UNESA ini.
Berikut ini manfaat lain dari olahraga:
1. Membuat perasaan menjadi senang. Perasaan senang terjadi karena otak mengeluarkan zat endorphin saat seseorang berolahraga.
2. Meningkatkan kebugaran tubuh. Rutin berolahraga akan membuat organ tubuh berfungsi dengan baik. Dengan meningkatnya fungsi masing-masing organ, maka akan membuat tubuh jadi lebih bugar.
3. Membuat tubuh jadi ideal. Ini merupakan salah satu faktor yang menjadi alasan seseorang berolahraga. Semakin banyak kalori yang dibakar saat olahraga maka semakin banyak pula lemak tubuh yang akan menyusut karena diubah menjadi sumber energi.
4. Membuat organ tubuh berfungsi dengan baik. Seperti diketahui peran organ tubuh sangat penting dalam metabolisme. Dengan beolahraga secara rutin, maka organ tubuh seperti pankreas utuk produksi insulin, jantung dan pembuluh darah untuk peredaran darah, paru-paru untuk pernapasan dan berbagai ogan lainnya berfungsi lebih baik.
5. Menjaga kepadatan tulang dan meningkatkan kualitas tidur. Olahraga rutin membuat pertumbuhan tulang menjadi lebih baik sehingga tulang menjadi kuat dan padat. Olahraga rutin juga membuat tidur menjadi lebih nyenyak sehingga proses pertumbuhan menjadi sempurna.
6. Meningkatkan sistem imun dan membuat awet muda. Daya tahan tubuh sangat penting untuk mencegah seseorang gampang sakit. Olahraga runtin akan membuat sistem imun tubuh menjadi lebih baik, sehingga tidak mudah terserang penyakit. Selain itu, sel-sel kulit menjadi terangsang untuk tumbuh. Ditunjang fungsi dan kerja organ yang baik membuat tubuh fresh dan sehat sehingga akan terlihat lebih awet muda. (SA)