Terapi musik, di sisi lain, dikelola oleh terapis musik terlatih (Bradt & Dileo, 2010). Lalu bagaimana cara kerja terapi musik? Nah, diklaim bahwa lima faktor berkontribusi terhadap efek terapi musik (Koelsch, 2009).
Modulasi Perhatian
Aspek pertama adalah modulasi perhatian (Koelsch, 2009). Musik menarik perhatian kita dan mengalihkan kita dari rangsangan yang dapat menyebabkan pengalaman negatif (seperti khawatir, sakit, cemas, dan sebagainya) (Koelsch, 2009). Ini juga dapat menjelaskan efek kecemasan dan mengurangi rasa sakit dari mendengarkan musik selama prosedur medis (Koelsch, 2009).
Modulasi Emosi
Cara kerja terapi musik yang kedua adalah melalui modulasi emosi (Koelsch, 2009). Studi telah menunjukkan bahwa musik dapat mengatur aktivitas daerah otak yang terlibat dalam inisiasi, generasi, pemeliharaan, pemutusan, dan modulasi emosi (Koelsch, 2009).
Modulasi Kognisi
Musik juga memodulasi kognisi (Koelsch, 2009). Musik terkait dengan proses memori (termasuk pengkodean, penyimpanan, dan penguraian informasi musik dan peristiwa yang berkaitan dengan pengalaman musik) (Koelsch, 2009). Ini juga terlibat dalam analisis sintaksis musik dan makna musikal (Koelsch, 2009).
Modulasi Perilaku
Terapi musik juga bekerja melalui perilaku memodulasi (Koelsch, 2009). Musik membangkitkan dan mengkondisikan perilaku seperti pola gerakan yang terlibat dalam berjalan, berbicara, dan menggenggam (Koelsch, 2009). (bersambung).