Menangis menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh yang berguna untuk mengurangi stres atau meningkatkan perasaan positif.
Sehatalami.co Menangis kadang dianggap sebagai sebuah kecengengan. Tetapi sesungguhnya menangis adalah proses yang sangat individual. Bahkan seberapa sering seseorang menangis dikatakan sangat terkait dengan jenis kelamin, budaya, ekspresi emosionalnya dan lain-lain.
Beberapa orang mengatakan menangis mungkin mengeluarkan bahan kimia yang terbentuk selama perasaan tertekan, atau menangis menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh yang mengurangi stres atau meningkatkan perasaan positif.
Menurut Leah Sharman, psikolog dari University of Queensland, mengatakan bahwa frekuensi menangis antara wanita dan pria dari hasil studi menunjukkan bahwa rata-rata wanita dewasa cenderung menangis dua hingga tiga kali dalam satu bulan, sementara pria hanya sekali.
“Meskipun penelitian ini terbatas, namun menunjukkan frekuensi menangis sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya, keyakinan kami tentang nilai menangis dan bagaimana itu dievaluasi,” tutur Sharman seperti dilansri laman antaranews.
Disebutkan pula bahwa di negara-negara Barat, wanita lebih sering menangis daripada mereka yang berasal dari negara-negara non-Barat. Di negara-negara non-Barat perbedaan frekuensi menangis antara pria dan wanita lebih kecil dan bahkan tidak ada di beberapa lokasi.
Para ilmuwan telah lama berspekulasi mengapa manusia menangis dan apa yang terjadi di tubuh ketika melakukannya. Data menyebutkan bahwa perempuan tampaknya lebih rentan dengan air mata dari pada pria.
Perempuan menangis 5.3 kali dalam sebulan, adapun pria rata-rata sekitar 1.3 kali dalam sebulan. Kenapa demikian? Karena secara biologis, pria lebih banyak memiliki hormon testosteron yang menghambat air mata. Di sisi lain wanita memiliki lebih banyak prolaktin yang merangsang air mata.
Namun, jika seseorang merasa lebih banyak menangis daripada biasanya, mungkin sebaiknya mempertimbangkan mengapa hal ini terjadi dan jika perlu carilah bantuan orang lain.