Gejala asma juga dapat dipicu oleh makanan, stres, kecemasan, udara dingin, asap tembakau, olahraga, infeksi saluran pernapasan seperti bronkhitis, dan berbagai polutan lingkungan lainnya. Obat-obat seperti aspirin dan obat-obat antiradang non-steroidal juga dapat memprovokasi asma pada sebagian orang.
Pasien asma bisa memiliki riwayat alergi secara individu atau pun dalam keluarga, seperti alergi peradangan hidung atau eksim, tetapi bisa juga tidak ada riwayat alergi sama sekali.
Perlukan suplemen. Penderita asma bisa dibantu dengan vitamin C (500 mg, 2 kali sehari), magnesium (300 mg 2 kali sehari), vitamin B6 (50 mg 2 kali sehari), quercetin (500 mg tiga kali sehari), minyak ikan/omega 3 (1000 mg 2 kali sehari), dan liquorice (200 mg 3 kali sehari, dalam bentuk ekstrak yang sudah distandarisasi). Vitamin C, primadonanya antioksidan, berfungsi memerangi oksidan yang terhirup melalui pernapasan.
Vitamin C juga dapat menghentikan reaksi alergi dengan cara mencegah sel-sel melepaskan histamin. Sejumlah penelitian juga menyebutkan bahwa minum vitamin C sebelum olahraga dapat mencegah serangan asma. Magnesium berguna menjaga kelenturan otot-otot saluran pernapasan dan vitamin B6 untuk mengurangi bengek dan gejala-gejala asma lainnya. (bersambung).