Meski dianggap gangguan kesehatan ringan, batuk pilek bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Waspada karena belum ditemukan obat yang bisa membasmi virus penyebabnya.
Boleh dikata, hampir semua orang pernah menderita batuk pilek. Itu artinya hanya sedikit orang yang bisa kebal terhadap serangan virus influenza. Faktanya, penyakit ini memang mudah menyerang setiap orang, tak pandang jenis kelamin apalagi usia.
Penyakit pilek ini, pun bisa menyerang lebih dari sekali dalam setahun. Apalagi pada anak-anak. Tak heran, bagi sebagian orang, penyakit yang tergoilong ringan, meski bisa mengganggu aktivitas sehari-hari ini sudah dianggap sebagai penyakit rutin yang selalu datang di musim pancaroba atau setiap kali terjadi perubahan musim.
Batuk pilek beda dengan influensa
Jika seseorang terinfeksi virus influenza, biasanya gejalanya sudah akan terlihat di hari 2-3 hari setelah terjadinya infeksi. Gejala yang sering terlihat pun sangat khas, yaitu bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat, batuk, dan kadang menimbulkan suara serak.
Gejala ini bisa menetap kurang lebih hingga tujuh hari atau seminggu. Pada hari ke 2 – 3, gejala yang muncul bisanya masih tergolong ringan, namun bisa semakin parah dan bisa sampai 2 minggu lebih dan kemudian gejala pilek akan menghilang perlahan atau jika tidak, maka patus diwaspadai adanya faktor alergi sebagai penyebabnya.
Untuk penyakit influensa biasanya juga disertai dengan munculnya juga gejala lain seperti sakit kepala, demam, otot kaku dan nyeri, lelah, dan hilang nafsu makan. Munculnya gejala demam, rasa lelah, dan kehilangan nafsu makan, disebabkan oleh bahan kimia cytokines yang dilepaskan oleh sel darah putih. Dengan cara itu, tubuh berusaha membuat kita beristirahat dan menghemat energi supaya bisa melawan infeksi. Namun gejala ini biasanya hanya muncul pada batuk pilek yang berat atau pada influensa.
Penting untuk tidak terkecoh. Sebab umumnya orang sering menyamakan antara batuk pilek dengan influensa. Meski gejala awalnya mirip, tapi gejala batuk pilek lebih ringan dibandingkan influensa. Influensa cenderung menimbulkan demam, otot kaku, dan batuk yang lebih parah.
Tetapi gejala influensa yang ringan, bisa saja mirip dengan batuk pilek. Diakui memang cukup sulit untuk bisa membedakan antara bauk pilek dengan influenza berdasarkan gejala yang timbul.
Meski sama-sama disebabkan oleh virus, namun jenis virus penyebabnya berbeda. Jenis virus penyebab gejala batuk pilek dan influensa jumlahnya bisa lebih dari 200 macam. Itu sebabnya sulit bagi tubuh kita untuk membangun kekebalan tubuh, yang dapat berfungsi sebagai penagkal terjadinya infeksi.
Sebab salah satu sifat dan karakteristik virus penyebab batuk pilek maupun influenza adalah seringnya kondisi virus yang menyerang tersebut bermutasi secara genetic. Sehingga bisa dimungkinkan, virus influenza dan batuk pilek yang merang tahun ini, ber beda dengan yang menyerang beberapa bulan atau tahun yang lalu.