5. Olahraga
Berjalan mencari barang yang kita butuhkan dari toko ke toko bisa menjadi salah satu bentuk olahraga yang cukup banyak membakar kalori serta mengasyikkan. Seperti halnya berolahraga, berbelanja juga bisa menyegarkan pikiran.
Namun demikian, Nela juga mengingatkan bahwa belanja di atas hanya bermanfaat jika dilakukan dalam keadaan santai, tidak terburu-buru, dan bukan karena alasan-alasan sebagai berikut:
- Demi menaikkan harga diri: Orang yang memiliki harga diri merasa dirinya sebagai seseorang yang berharga, berguna, disukai orang, dan percaya diri terhadap kemampuannya. Jadi harga diri merupakan sebuah proses yang berasal dari dalam diri. Sayangnya, kini semakin banyak orang yang merasa gamang dan meletakkan harga diri pada hal-hal di luar diri seperti penampilan dan gaya hidup. Berbelanja bukan lagi sesuatu yang menyehatkan jika Anda memaksakan diri berbelanja barang-barang bermerek atau di tempat-tempat yang fancy hanya dengan alasan supaya diperhatikan, dianggap hebat, apalagi supaya tidak kalah gengsi.
- Karena kecanduan. Meskipun bisa menjadi rekreasi, tetapi berbelanja bisa menjadi bencana bila tidak bisa dikendalikan atau sampai kecanduan. Hal ini tidak hanya mengganggu kondisi keuangan saja tetapi sebagaimana semua gangguan kecanduan lain, kecanduan berbelanja juga dapat merusak hubungan dengan orang-orang terdekat. Jadi begitu nafsu berbelanja mulai sulit dikendalikan, sebaiknya kita segera mencari kesibukan lain yang sama sekali baru untuk mengalihkan dorongan itu.
- Kika Anda selalu mempunyai keinginan yang kuat dan kompulsif tanpa ada proses berpikir, untuk berbelanja, yang jika tidak dilakukan merasa ada yang kurang; atau selalu mempunyai alasan untuk berbelanja walau seringkali menyesal sesudahnya; atau sampai merasa perlu menutupi atau berbohong kepada orang-orang di sekitar Anda mengenai kebiasaan tersebut dan hampir bangkrut karena banyaknya utang; maka sebaiknya Anda segera mencari pertolongan psikolog atau psikiater.
Page 3 of 3