Para ahli pun tidak menampik adanya pengaruh karakter – yang dibawa seseorang sejak lahir – dalam pembentukan kebiasaan mengkritik diri sendiri ini. Orang yang karakternya lemah tentu punya cara berbeda dalam memandang dunia dan dirinya dibandingkan dengan orang yang karakternya keras.
Membatasi diri sendiri
Karena itulah, memperbaiki kebiasaan memberi penilaian negatif pada diri sendiri tidaklah semudah membalik telapak tangan. Seiring berjalannya waktu, kita terlanjur menetapkan standar baik dan buruk, juga positif dan negatif, atas setiap hal yang kita jumpai dan rasakan, yang tak jarang kita gunakan juga untuk menilai diri sendiri.
Meski begitu, Richardson menegaskan bahwa kita harus berani segera mengambil langkah-langkah perbaikan diri, karena kebiasaan mengkritik diri sendiri ini tak jarang akan merusak hidup kita sendiri, bahkan mengganggu hubungan kita dengan orang lain.
Elizabeth Scott, MS dalam tulisannya berjudul ”Reduce Stress and Improve Your Life with Positive Self Talk ” mengatakan bahwa cara kita bersikap terlalu keras pada diri sendiri seringkali juga meningkatkan stres dan bahkan menghentikan usaha kita mencapai solusi.
Akibatnya, kita membatasi potensi diri yang sebenarnya bisa kita optimalkan. ”Kebiasaan mengkritik diri sendiri ini, akan membuat kita lebih memperhatikan kesalahan diri sendiri dibandingkan kelebihan yang kita miliki,” kata Scott.
Basoeki juga menambahkan, kebiasaan mengkritik diri sendiri ini juga bisa berkembang menjadi gangguan kepribadian, seperti sikap pesimis, kurang percaya diri, dan selalu melihat dunia sebagai tempat yang kejam dan tidak bersahabat, akibat konsep diri yang negatif.
Konsep diri yang negatif inilah yang membawa efek buruk dalam kehidupan kita. Karena seperti yang dikatakan Elizabet Scott, ”Ketika Anda merasa sebagai orang yang tak layak mendapat pujian, maka pelakuan itu pulalah yang akan kita terima di tempat kerja, di lingkungan sosial, juga dalam kehidupan rumahtangga. Karena bagaimana kita menerima perlakukan orang lain biasanya berhubungan erat dengan bagaimana kita menilai dan memperlakukan diri kita sendiri.”
Perubahan adalah proses belajar
Meski kritik pada diri sendiri berefek negatif, namun tanpa kritik hidup kita juga tidak akan berkembang. Sebab sejatinya, kritik yang positif bertujuan menuntut perubahan perilaku, bukan menjelek-jelekkan pribadi.
Untuk bisa melakukan kritik yang positif, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali dan menyadari kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tidak untuk mencari permakluman atas kekurangan kita, tapi justru untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang baik.(bersambung).