Gerakan olahraga Crossfit diciptakan oleh pesenam Greg Glassman, dan merupakan kombinasi dari banyak gerakan olah tubuh termasuk, senam, angkat besi, powerlifting, dan dayung.
Sehatalami.co ~ Olahraga CrossFit kini menjadi bahan perbincangan. Sebagian karena rasa penasaran, sebagian karena dikaitkan dengan meninggalnya Ashraf Sinclair, suami artis penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) di usia yang masih muda, 40 tahun. Dikutip oleh banyak media, sebelum tutup usia, suami BCL dilaporkan sempat berlatih CrossFit di sebuah pusat kebugaran tak jauh dari kediamannya.
Dikutip dari laman Liputan6.com, saat berlatih CrossFit, Ashraf didampingi pelatih, Oka Tripambudi. Ia berlatih dengan wajah ceria selama satu jam, mulai pukul 19.30-20.30 WIB.
Tidak boleh asal
Olahraga CrossFit bisa dikatakan sebagai olahraga intensitas tinggi. Itu mengapa tidak boleh asal. Mengutip dari Menshealth (19/2/2020), gerakan olahraga Crossfit diciptakan oleh pesenam Greg Glassman, dan merupakan kombinasi dari banyak gerakan olah tubuh termasuk, senam, angkat besi, powerlifting, dan dayung.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan level kebugaran dan membantu agar dapat bergerak lebih baik, apakah itu selama pertandingan hoki atau mengangkat beban berat, sehingga untuk bisa mencapai tujuan tersebut perlu latihan dengan melakukan beberapa gerakan fungsional dengan intensitas tinggi dalam satu kali latihan.
Meski begitu, sebagaimana dikutip dari Liputan6.com Mathew Forzaglia, pelatih pribadi dan pelatih CrossFit di New York City, mengatakan untuk memulai Gerakan CrossFit harus dimulai dengan simulasi mengangkat barbel hampa sampai peserta benar-benar memahami dasar gerakannya.
Jadi tidak boleh asal. “Anda tak dapat melompat ke hasil akhir tanpa melakukan langkah pertama,” jelasnya.
Lebih lanjut Forzaglia mengatakan, peserta juga harus mengetahui tentang apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak akan didapatkan dari CrossFit. Pengetahuan dasar ini sangat penting. Sebab latihan ini memang tidak untuk setiap orang. Tetapi oleh mereka yang benar-benar tahu tujuan pribadinya saat memilih jenis olahraga ini.
Aman jika dilakukan sesuai arahan instruktur?
Apakah CrossFit aman sebagai pilihan latihan kebugaran? Sama dengan jenis olahraga lainnya, tenatu aman, kendali juga ada risikonya. Hanya saja, menurut studi CrossFit cukup aman. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Orthopaedic Journal of Sports Medicine, para peneliti di Kennesaw State University menyimpulkan bahwa CrossFit cukup aman dibandingkan dengan jenis latihan lainnya.
Survai terhadap 3.000 peserta olahraga CrossFit, mereka menemukan bahwa orang-orang yang baru mengenal CrossFit atau berlatih kurang dari tiga hari seminggu lebih cenderung mengalami cedera. Hal itu terjadi karena mereka tak terbiasa dengan gerakan-gerakan.
Sementara itu, sebuah studi pada 2014 yang diterbitkan dalam Orthopaedic Journal of Sports Medicine Research menemukan bahwa orang yang berlatih CrossFit dengan didampingi pelatih langsung sedikit mengalami cedera.
Untuk studi menyimpulkan, bahwa untuk latihan CrossFit, seseorang perlu didampingi dengan pelatih kapan pun mereka latihan, di mana pun mereka latihan, disarankan ada pelatih yang fokus untuk menjaga dan mengawasi kualitas gerakan dan untuk keselamatan. (SA)