- Cinta itu membantu menyembuhkan, juga sangat diyakini oleh Bernie Siegel dari Fakultas Kedokteran Yale, Amerika, hingga ia menulis buku berjudul Love, Medicine and Miracles.
- Menyayangi diri dan orang lain sepenuhnya bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara otomatis. Sebab orang yang berbahagia lazimnya tidak sakit.
Sehatalami.co ~ Selama ini ada banyak pertanyaan di kalangan awam, benarkah pikiran positif perasaan positif, berguna dalam proses pengobatan. Atau benarkah pemaafan berpengaruh positif terhadap proses penyembuhan. Pertanyaan ini tentu juga terkait dengan pendapat para pakar yang menyatakan bahwa pikiran negatif berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Terkait dengan masalah tersebut, Walter Last, seorang dokter holistik alumni Harvard University, Amerika, dalam tulisannya mengenai Love Cure for Cancer and other Disease mengatakan bahwa melepaskan luka batin dan rasa dendam yang telah lama dipendam bisa sangat membantu segala jenis penyembuhan. Meski begitu, upaya itu saja tidak cukup bila perasaan positif belum bisa tumbuh di dalam hati.
Berdasarkan pengalamannya, ia menyimpulkan bahwa faktor terpenting untuk menjaga kesehatan adalah dengan memupuk rasa cinta dan kegembiraan. Tubuh emosi kita sangat membutuhkan kedua perasaan tersebut, selain juga perasaan-perasaan positif lain dalam dosis yang cukup, sebagaimana tubuh fisik kita membutuhkan cukup vitamin.
Cinta membantu menyembuhkan?
Bahwa cinta itu membantu menyembuhkan, juga sangat diyakini oleh Bernie Siegel dari Fakultas Kedokteran Yale, Amerika, hingga ia menulis buku berjudul Love, Medicine and Miracles. Menurut Bernie, menyayangi diri dan orang-orang lain sepenuhnya bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara otomatis. Karena orang yang berbahagia lazimnya tidak sakit.
Mereka yang pernah jatuh cinta pasti mengerti bahwa cinta itu tidak hanya sekedar konsep mental, tetapi sebuah sensasi yang juga bisa dirasakan tubuh dan membuat kita merasa kuat. Sedangkan rasa takut, selain memperparah gejala penyakit kanker yang sudah ada, di alam bawah sadar bisa juga berhubungan dengan gejala gangguan pernapasan dan penyakit jantung.
Jadi menghapus perasaan-perasaan negatif dan menumbuhkan perasaan-perasaan yang positif itu memang penting. Terutama untuk membantu tubuh mengalahkan penyakit. Masalahnya, bagaimana cara menumbuhkan perasaan positif seperti halnya cinta sebagai sebuah kesadaran?
Energi cinta untuk penyembuhan
Menurut Walter Last, kita bisa saja mengalami perasaan cinta sebagai suatu kesadaran. Cinta secara tradisional memang selalu dihubungkan dengan organ jantung. Tapi tentu saja bukan otot jantung yang membuat kita merasakan cinta tetapi medan energi yang berpusat di tengah tulang dada.
Untuk merasakan cinta dan meningkatkan kemampuan untuk mencintai yang perlu dirangsang adalah titik tersebut dengan memusatkan perhatian kita di situ. Karena lokasinya di tengah-tengah dada, biasanya penyakit di area dada paling cepat menunjukkan reaksi positif ketika dilakukan terapi ini, misalnya kanker payudara yang berhubungan erat dengan faktor emosi.
Perasaan adalah energi, dan energi mengikuti pikiran atau kesadaran. Hal ini berarti bahwa untuk mengaktifkan pusat energi di tengah dada, caranya adalah dengan membuat perhatian kita terus terfokus di situ sementara kita menjalani kegiatan sehari-hari. Latihan tersebut bisa juga dilakukan sambil berjalan perlahan menikmati udara segar.
Latihan lain yang perlu dilakukan selanjutnya yaitu:
1. Latihan menghidupkan ‘rasa’
Menyadari nafas kita merupakan salah satu cara mudah untuk menghidupkan sensasi rasa di dalam tubuh dan membuat perhatian kita terfokus. Latihan ini bisa dilakukan sambil duduk, berbaring, atau berjalan perlahan. Pada saat yang sama, perhatikan keluar masuknya nafas dari lubang hidung. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar.
Lama kelamaan akan terasa bahwa udara yang keluar terasa lebih hangat daripada udara yang masuk. Lalu mulailah membuat jeda selama satu atau dua menit pada setiap tarikan dan hembusan nafas. Akan terasa tekanan ringan di tengah-tengah dada selama jeda tersebut. Setelah bisa merasakannya, usahakan untuk merasakan kembali hangatnya udara yang keluar dari lubang hidung.
Setelah itu, kombinasikan rasa hangat itu dengan tekanan ringan di tengah dada. Biarkan perhatikan terfokus di situ dan sedikit demi sedikit cobalah untuk memperkuat rasa hangat itu lalu sebarkan ke seluruh bagian dada, terutama bagian yang mengalami masalah, misalnya tumor pada payudara.
Rasa hangat di dalam dada ini sangat menyenangkan, membuat kita merasa nyaman, disayang dan terlindung. Kuatkan perasaan ini ketika mulai muncul. Kalau perlu ciptakan sendiri perasaan itu, misalnya dengan membayangkan saat-saat mendengarkan musik yang indah dalam keadaan rileks.
2. Merasakan energi cinta
Akan lebih mudah merasakan sensasi cinta jika kita memang sudah memiliki pasangan, atau sebagaimana perasaan seorang ibu pada bayinya, atau perasaan seorang pecinta binatang pada hewan kesayangannya.
Latihan yang perlu dilakukan cukup dengan melakukan latihan pernapasan seperti latihan pertama, tapi sambil memandang orang yang dicintai, hewan kesayangan, benda-benda yang indah atau dengan mengingat saat-saat yang indah ketika jatuh cinta.
Selanjutnya tinggal mengubah rasa hangat pada latihan pertama menjadi sensasi cinta. Perkuat rasa yang timbul ketika sensasi cinta ini muncul. Lupakan apa yang terjadi dengan kisah cinta itu, dan fokuskan perhatian pada perasaan positif yang muncul di dalam dada. Lakukan latihan ini sesering mungkin. (SA)