- Sebagaimana telah disebutkan, setiap orang membutuhkan uang, hanya cara mendapatkannya berbeda. Sebagian besar bekerja keras untuk itu, sebagian lagi dengan minta sumbangan atau mendapatkannya dari perbuatan jahat.
- Sebagian kecil menikah dengan milyuner. Umumnya orang berpendapat bahwa uang merupakan tujuan utama, padahal tujuan utama sebenarnya adalah kebebasan.
- Jika Anda memberikan sejumlah uang sebagai sedekah, maka energinya akan mengalir bebas di alam dan alam akan mengembalikannya kepada Anda dalam jumlah berlipat ganda. Benarkah?
Sehatalami.co ~ Uang adalah asset. Segala sesuatu tampaknya harus dibeli dengan uang. Tanpa uang, banyak kegiatan akan terhambat. Di dunia modern umumnya orang terobsesi oleh uang. Setiap hari orang bekerja untuk mencari uang. Perusahaan dibikin berdasarkan money oriented, mencari uang dan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Tak dapat dipungkiri, setiap hari kita berkutat dengan uang. Membeli makanan, membayar tagihan-tagihan, menggaji sopir/pembantu, bahkan pergi ke kantor atau pergi ke pasar pun harus keluar uang. Itu jika kita melihat uang secara fisik (lembaran uang, koin).
Padahal uang mempunyai sisi lain, yaitu energi (financial energy). Sebagai partikel, uang menciptakan hubungan (hubungan sosial, hubungan bisnis, hubungan kekeluargaan dll.), dan dari sisi spiritual, uang dipercaya memiliki gelombang energi, sebagai aliran (a flow of financial energy) yang bergerak ke mana-mana di alam.
Jika Anda memberikan sejumlah uang sebagai sedekah, maka energinya akan mengalir bebas di alam dan alam akan mengembalikannya kepada Anda dalam jumlah berlipat ganda. Inilah hukum yang dianut oleh Corinne McLaughlin, penulis dan aktivis LSM di Amerika, juga dosen bidang politik di American University. Hukum tersebut dikenal sebagai The Divine Circulatory Flow. Secara sederhanaadalah hukummemberi dan menerima.
Apa dan bagaimana mekanisme energi spiritual uang itu sebenarnya? Dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya agar selalu terjadi aliran kelimpahan uang (=rezeki) ke diri kita?
Uang memberi kebebasan
Sebagaimana telah disebutkan, setiap orang membutuhkan uang, hanya cara mendapatkannya berbeda. Sebagian besar bekerja keras untuk itu, sebagian lagi dengan minta sumbangan atau mendapatkannya dari perbuatan jahat. Sebagian kecil menikah dengan milyuner. Umumnya orang berpendapat bahwa uang merupakan tujuan utama, padahal tujuan utama sebenarnya adalah kebebasan.
Tidak percaya? Mari kita pikirkan.Percaya atau tidak, jika kita mempunyai uang banyak, kita juga memiliki kebebasan untuk memenuhi semua keinginan, apakah itu bersenang-senang, membeli barang-barang, bersedekah, bahkan menzolimi orang.
Uang juga membebaskan kita dari hinaan orang, dari pekerjaan yang tidak kita sukai, dari kekhawatiran masa depan, dll. Pokoknya kelimpahan uang bisa mempermudah hidup kita, menciptakan kreativitas, menghapus kekhawatiran masa depan dll.
Ambil contoh Oprah Winfrey, si Ratu talk show dari Amerika. Ia sangat terkenal karena mempunyai jam tayang khusus di TV untuk mewawancarai para selebriti (artis, politikus, negarawan) maupun orang-orang malang dan tidak beruntung.
Awalnya merupakan talk show biasa, namun setelah semakin sukses, Oprah mulai merambah bidang-bidang yang lebih bermanfaat dan membuat orang bahagia. Ia membantu orang-orang dan organisasi dengan sepenuh hati dan cintanya, sehingga banyak dermawan tergerak menjadi donatur.
Kini kocek Oprah yang awalnya cekak telah berlimpah. Sehingga ia memiliki kebebasan dan lebih leluasa memberi bantuan. Ia mendirikan rumah untuk korban badai Katarina, ia membagikan laptop untuk para guru SD; salah seorang selebriti yang diwawancarainya melelang mobilnya untuk membantu korban bencana alam, dan banyak lagi.
Karma dan kelimpahan uang
Setiap orang dipercaya mempunyai karma yaitu perbuatan-perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sebelumnya (past life). Karma bisa baik atau bisa buruk. Karma yang buruk bisa berupa penggunaan uang di jalur kejahatan/pelanggaran hukum, untuk menzolimi orang, dll. Karma masa laluyang buruk dipercaya bakal menghambat aliran energi uang. Jika karma tersebut tidak dihapus, maka dalam kehidupan sekarang uang akan sulit didapat.
Bagaimana cara menghapus karma? Dengan perbuatan baik yang dilakukan dengan rela dan penuh cinta. Ambil contoh Prof Muhammad Yunus, banker Bangladesh yang mendapat Nobel 2006. Ia ahli ekonomi bergelar PhD, meninggalkan pekerjaannya sebagai dosen Ekonomi di Dhaka ketika Bangladesh dilanda bencana kelaparan (1974).
Dia melihat teori-teori ekonomi yang diajarkannya tidak dapat menolong para petani miskin dan keluarganya yang berbondong-bondong ke kota dalam keadaan seperti mayat hidup. Yunus turun tangan meminjamkan uang kepada wanita-wanita miskin tersebut tanpa agunan, untuk berbisnis atau bertani. Ketika peminjam meningkat, didirikanlah Bank Grameen khusus untuk membantu wanita-wanita miskin.
Ternyata pengembalian uang mencapai 99% dan Bank Grameen semakin sukses. Kini bank tersebut mempunyai nasabah wanita miskin 4,4 juta orang dengan jumlah pinjaman 4,7 juta dolar, dan memiliki sejumlah kegiatan seperti telekomunikasi (terbesar di Bangladesh), garmen, pertanian dll. Ketika awalnya membantu kaum miskin, Yunus tidak berpikir untuk mencari untung. Kini uang mengalir deras ke Bank Grameen, dan Yunus tetap dengan tujuannya, yaitu membantu kaum miskin.
Menengok ke diri sendiri,seberapa banyak Anda telah membantu gerakan sosial? Seberapa banyak uang telah Anda disedekahkan kepada masyarakat yang membutuhkan? Seberapa sering Anda telah membayar zakat (bagi muslim 2,5%, nonmuslim 10%) secara teratur?
Perbuatan baik dan kontribusi kepada masyarakat dan alam akan menghapus karma buruk masa lalu Anda, sehingga aliran energi uang leluasa mendekati Anda. Jangan lupakan hukum alam: memberi dan menerima. Kalau Anda bersikap pelit, maka alam pun akan pelit terhadap Anda.
Andalah sumbernya!
Jika kini Anda masih dijauhi limpahan uang, sebaiknya Anda mulai mengevaluasi diri, karena kemungkinan hambatan datang dari dalam diri Anda sendiri. Cara berpikir dan berpendapat Anda dipercaya mempengaruhi aliran energi uang ke arah Anda.
Jika dalam kehidupan sebelumnya (past life) Anda adalah seorang tokoh spiritual atau agama yang mengharamkan kenyamanan duniawi, maka dalam kehidupan masa kini Anda harus menghapus pendapat atau gaya hidup Anda masa lalu itu yang megendap di bawah sadar.
Kemungkinan lain, Anda terbiasa bersikap asosial alias pelit, atau Anda memang punya pendapat bahwa uang adalah akar semua kejahatan dan Anda selalu ‘membersihkan hati’ dengan cara menjauhkan diri dari uang yang berlimpah.
Dengan pendapat-pendapat Anda itu, secara spiritual Anda telah memblokade aliran energi cakra pertama, yaitu Cakra Dasar. Cakra Dasar dipercaya bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang bersifat keduniawian, termasuk uang. (Sebagaimana diketahui, ada 7 cakra utama yang berlokasi di tulang punggung kita. Masing-masing mempunyai tugas sendiri. Cakra jantung misalnya berhubungan dengan cinta kasih dan hati nurani).
Dengan blokade Cakra Dasar, maka aliran energi uang menjadi terhambat, sulit untuk mendapat kelimpahan uang. Untuk membuka blokade, perlu mengubah pendapat Anda yang mengendap di bawah sadar, dengan cara afirmasi dalam meditasi.
Bagaimana agar Anda sukses memiliki uang berlimpah? Tiga hal perlu ada dalam waktu yang bersamaan, yaitu kebutuhan/keinginan, punya sesuatu untuk mencapainya, dan keyakinan akan keberhasilan.
Pertama, Anda harus mampu dengan jelas membayangkan kebutuhan/keinginan Anda, untuk apa uang itu akan digunakan.
Kedua, Anda memiliki sesuatu keterampilan atau pekerjaan yang Anda sukai, dan niat. Ketiga, Anda harus yakin usaha Anda akan berhasil dengan cara berserah diri kepada Allah SWT. (SA)