- Ada pendapat para ahli kejiwaan dari Amerika yang menyatakan bahwa membiarkan anak (sampai usia balita) tidur bersama orangtuanya akan membuat ketergantungan yang kuat kepada salah satu orangtuanya.
- Ada juga pendapat sebaliknya, anak kecil yang tidur bersama orangtuanya, justru setelah dewasa lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan dan jarang atau nyaris tidak pernah menderita masalah kejiwaan.
Sehatalami.co ~ Di banyak negara, umum bayi yang baru lahir tidur bersama ibunya. Dan anak-anak balita tidur bersama kedua orangtuanya. Tetapi tidak demikian di Amerika. Seperti kita lihat di film-film Amerika, anak-anak memiliki tempat tidur sendiri, bahkan kamar sendiri.
Selama 50 tahun terakhir, pendapat para ahli kejiwaan di Amerika menyatakan bahwa membiarkan anak (sampai usia balita) tidur bersama orangtuanya akan membuat ketergantungan yang kuat kepada salah satu orangtuanya. Kelak setelah dewasa ia sulit berfungsi sebagai orang dewasa sepenuhnya.
Namun akhir-akhir ini muncul pendapat yang berbeda. Anak-anak yang ketika kecil tidur bersama orangtuanya, justru setelah dewasa lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan dan jarang atau nyaris tidak pernah menderita masalah kejiwaan.
James McKenna, guru besar psikiatri di Notre Dame dan penulis buku Sleeping with Your Baby, berpendapat bahwa wajar jika ibu tidur bersama bayinya yang masih disusuinya. Aroma sang ibu, suara, dan sentuhannya akan menjadi dorongan bagi perkembangan otak si bayi dan akan terbawa sampai dewasa. Pengaruhnya, ikatan batin dengan ibunya ketika masih bayi akan membuatnya survive dalam menjalani kehidupan dewasanya.(SA)