Hipertensi sering diidentikkan dengan serangan penyakit jantung koroner dan ancaman stroke. Sebenarnya apa yang menyebabkan hipertensi, dan bisakah dicegah dan bagainya caranya?
Sehatalami.co ~ Pernahkah Anda terkejut mengetahui saudara atau teman, ternyata mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi? Iya, tekanan darah tinggi alias hipertensi memang cenderung tanpa gejala yang khas. Juga tidak jaminan atau terkait dengan sifat dan karakter seseorang.
Jadi, tidak selalu jika si penyabar tidak akan terkena hipertensi. Sebaliknya, belum tentu si pemarah, pasti menderita tekanan darah tinggi.
Itu maka hipertensi sering digolongkan sebagai panyakit yang tersembunyi ( the silent disease), karena nyatanya baru bisa diketahui apakah seseorang menderita hipetensi atau tidak, setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi
Tekanan darah ideal adalah 120/80 mmHg. Namun, tekanan darah diangka 140/90 mmHG masih dianggap normal. Lalu apa arti dua angka dalam ukuran tekanan darah tersebut? Angka pertama menunjukkan tekanan darah sistolik.
Yaitu angka yang menunjukkan kekuatan dorongan darah dalam pembuluh darah akibat mengempis / mengerutnya bilik jantung. Sedang angka kedua adalah tekanan darah diastolik.
Yaitu, tekanan darah yang menggambarkan kekuatan menahan pada pembuluh darah saat jantung mengendur, saat sekejab jantung istirahat berdenyut.
Dengan begitu, angka sistolik-diastolik adalah angka yang menunjukkan kekuatan jantung dalam memompa darah, saat mengembang dan mengerut.
Seseorang disebut menderita hipertensi jika tekanan darah lebih dari 160/99 mmHg. Namun untuk memastikannya, pengukuran tekanan darah harus dilakukan dalam rentang 2-8 minggu, dan dilakukan selama tiga kali berturut-turut. (bersambung).