Aplikasi psikologi posisif
Penemuan ini merupakan aplikasi psikologi positif dalam wilayah etika bisnis. Contoh butir instrumen CSCP adalah sebagai berikut, “Saya akan mau membayar sedikit lebih mahal untuk membeli sebuah produk dari perusahaan yang memiliki rekam jejak yang bagus dalam mempekerjakan dan mempromosikan perempuan” atau “Saya akan mau membayar sedikit lebih mahal untuk membeli sebuah produk dari sebuah perusahaan yang memiliki praktik-praktik yang baik terhadap lingkungan.”
Ketiga, dalam bidang perilaku organisasi positif (POB, positive organizational behavior), diketahui bahwa para pemimpin yang berpengharapan (hopeful leaders) dapat memiliki efek menular terhadap resiliensi para karyawan dan keseluruhan level organisasi yang tengah mengalami perubahan yang bersifat traumatis (Norman, Luthans, & Luthans, 2005).
Salah satu implikasi dari temuan ini adalah bahwa perlu dikembangkan program-program yang dapat meningkatkan harapan (hope programs) pada semua tingkat organisasional.
“Harapan” dalam hal ini didefinisikan sebagai “suatu kondisi motivasional positif yang didasarkan pada dua hal yang secara interaktif berasal dari perasaan akan keberhasilan.
Yakni, pertama, agency (energi yang terarah pada tujuan, atau kemauan, “will”), dan kedua, pathways (perencanaan untuk mencapai tujuan, atau cara, “way”) (Snyder, Irving, & Anderson, 1991, dalam Norman, Luthans, & Luthans, 2005).
Sedangkan, “ketabahan” (resiliensi) dalam hal ini didefinisikan sebagai adaptasi positif dalam menghadapi kemalangan (adversity) dan risiko (Masten & Reed, 2002, dalam Norman, Luthans, & Luthans, 2005). Keempat, emosi positif memungkinkan pekerja untuk mengembangkan negosiasi yang berhasil (Michale, 2005).
Temuan-temuan ini tentulah semakin menunjukkan bahwa kebahagiaan karyawan (employee happiness) di dalam organisasi secara teoritik dan empiris terkit dengan pikiran positif yang dapat dikembangkan di dalam lingkup organisasi, baik secara individualistik maupun secara kolektif. AKH