“Yang jelas, pengobatan alternatif tidak dianggap sama dengan perdukunan, praktik ilmu gaib, atau yang berbau klenik,” Dunanty menegaskan. Metode yang digunakan dalam pengobatan alternatif harus rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk mengaturnya, Depkes telah menetapkan 4 jenis pengobatan alternatif yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Selain berasal dari negeri sendiri, pengobatan alternatif yang kini ada di Indonesia juga banyak yang berasal dari luar negeri. Beberapa dari pengobatan tersebut diambil sebagai terapi pendamping atau pelengkap pengobatan konvensional sehingga berkembang menjadi pengobatan alternatif komplementer (Complementary and Alternative Medicine atau CAM).
Jenis pengobatan ini praktisinya bukan dokter konvensional, melainkan dokter khusus (naturopati dan homeopati) dengan pendidikan yang berbeda. Sebagian dari mereka juga menguasai keahliannya dari pendidikan lain.
Kapan ke pengobatan alternatif?
Pengobatan konvensional menjadi pilihan utama untuk mengatasi penyakit yang akut, menangani trauma, dan keadaan darurat (membutuhkan penanganan sedini mungkin). Untuk keadaan seperti ini, pengobatan tersebut bisa efektif karena antara lain adanya obat-obatan farmasi yang ampuh, radiasi, kemoterapi, dan tindakan pembedahan. (bersambung)