Kedua, Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT) yang diberikan kepada pengobatan alternatif yang metodenya telah memenuhi persyaratan, pengkajian, penelitian, dan pengujian, serta terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Hingga saat ini, jenis pengobatan alternatif yang telah mendapat SIPT baru satu, yakni akupunktur.
Calon pasien hendaknya bersikap lebih kritis pada pengobatan alternatif yang statusnya terdaftar. Karena STPT sifatnya lebih menekankan pada pendataan pengobat, bukan pada uji metode pengobatannya.
Belum tentu bisa menyembuhkan aneka penyakit
Tidak ada pengobatan yang efektif mengobati berbagai macam penyakit sekaligus. Seperti halnya ilmu kedokteran, pengobatan alami pun memiliki spesialisasi. Tingkat kesembuhan juga dipengaruhi banyak faktor karena pada dasarnya setiap orang itu unik. Walaupun gejala penyakitnya sama, penyebab dan faktor yang mempengaruhinya bisa berbeda.
Teknik meditasi misalnya, tidak akan efektif untuk gangguan kesehatan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan nutrisi, namun efektif jika permasalahannya berupa gangguan emosi. Atau bisa saja Anda memanfaatkan beberapa pengobatan alternatif sekaligus yang sifatnya saling melengkapi. Sebelum mengambil keputusan, konsultasikan dengan dokter ahli naturopati, atau dokter yang bersimpati pada pengobatan alternatif.
Ke mana pasien pengobatan alternatif harus mengadu?
Sayang sekali belum ada lembaga khusus yang menangani pengaduan konsumen kesehatan alternatif. Sejauh ini lembaga pengaduan konsumen kesehatan yang ada hanya menangani kasus-kasus konsumen kesehatan konvensional saja. Kasus dugaan malapraktik biasanya menjadi kasus pidana yang langsung ditangani pihak kepolisian.
Dr.Marius Widjajarta, SE, pendiri sekaligus ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) mengatakan, “Hal ini disebabkan karena pengobatan alternatif jenisnya sangat banyak. Di sisi lain, dasar hukum dan sertifikasi keahlian pengobatnya belum memiliki aturan yang jelas. Jadi agak sulit untuk memperjuangkan hak pasiennya ketika ada masalah. Pendeknya, pasien pengobatan alternatif harus berani menanggung risikonya sendiri”. Itulah sebabnya, pemahaman dan bekal yang cukup sebelum menjalani pengobatan alternatif tidak hanya penting, namun mutlak harus dimiliki. (SA)