“juga jika batuknya mengeluarkan darah, meski kemungkinannya bisa jadi menderita TBC. “ Karena gejala kanker paru sangat umum (batuk-batuk biasa, tulang-tulang sakit), maka seringkali diabaikan dan terlambat ditangani. Ketahuan setelah mencapai stadium lanjut.
Stadium kanker paru
Berikut ini stadium yang dikenal pada kanker paru untuk menentukan sampai di mana keparahan penyakitnya.
- Stadium I: sel kanker hanya ditemukan di paru, jaringan di sekitarnya tetap normal. Stadium 1 dibagi menjadi stadium 1A dan 1B tergantung ukuran tumor.
- Stadium II: sel kanker telah menyebar sampai kelenjar getah bening, dinding dada, diafragma, dan lapisan yang mengelilingi jantung. Stadium ini dibagi menjadi stadium IIA dan IIB tergantung ukuran tumor atau keberadaan sel kanker di kelenjar getah bening sekitarnya.
- Stadium III: Sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ-organ di dada antara lain jantung dan paru. Pembuluh darah di bagian ini sudah terkena. Kemungkinan sel kanker juga sudah menyebar sampai ke leher bawah.
- Stadium IIIA: sel-sel kanker telah mencapai kelenjar getah bening di dada bagian tengah, di sisi yang sama kanker berawal.
- Stadium IIIB: sel-sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sisi dada lainnya.
- Stadium IV: sel-sel kanker telah menyebar ke belahan paru lainnya atau bagian tubuh lainnya. Tidak mungkin lagi dihilangkan dengan operasi/pembedahan.
Gejala kanker paru
Kanker paru tidak memperlihatkan gejala yang khas pada stadium dini. Gejala baru muncul setelah mencapai stadium lanjut. Menurut Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan, Anwar Jusuf, gejala kanker paru biasanya hanya berupa batuk-batuk, berat badan turun karena tidak bernapsu makan. “Ini sama dengan gejala TBC atau pneumonia,” ujarnya. Berikut ini beberapa gejala kanker paru yang sudah diinventarisasi para spesialis.
- Batuk yang berkepanjangan, tidak kunjung sembuh sampai satu bulan.
- Batuk darah, meski hanya sedikit, patut dicurigai.
- Napas pendek.
- Sakit di dada.
- Kelelahan kronis.
- Suara parau/serak.
- Berat badan turun tanpa direncanakan, karena kehilangan selera makan.
- Sakit pada tulang-tulang
- Sakit kepala
Faktor risiko
Sejumlah faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko Anda kena kanker paru. Beberapa diantaranya bisa dikontrol misalnya berhenti merokok. Namun ada yang tidak bisa diapa-apakan seperti faktor genetik atau riwayat kanker paru dalam keluarga.
- Asap rokok, merupakan pemicu utama kanker paru. Asap rokok mengandung sekitar 4000-an senyawa kimia yang banyak diantaranya telah terbukti menyebabkan kanker. Senyawa utama yang bersifat karsinogenik adalah nitrosamin dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Risiko Anda terkena kanker paru semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah sigaret yang Anda hirup setiap hari. Berhenti merokok (kapan saja) dapat secara signifikan menurunkan risiko kanker paru. JikaAnda tidak merokok tapi terpapar asap rokok setiap hari, risiko kena kanker paru sama besarnya dengan perokok aktif.
- Terpapar gas radon, gas ini diproduksi dari pembongkaran (breakdown) unsur uranium dalam tanah, batu padas, dan air yang kemudian gas itu menjadi bagian dari udara yang kita hirup sehari-hari. Gas radon bisa terakumulasi di mana pun seperti di dalam rumah, gedung-gedung dll.
- Terpapar asbes dan zat zat karsinogen lainnya. Rumah kita maupun tempat kerja/kantor bisa saja mengandung kadar zat-zat karsinogenik misalnya asbes, arsenik, kromium, dan nikel. Zat-zat ini meningkatkan risiko kanker paru terutama jika Anda perokok berat.
- Riwayat keluarga. Seperti kanker lainnya, kanker paru pun bersifat genetik meski tidak terlalu besar, hanya 10 – 15% saja. Orangtua maupun saudara kandung yang mempunyai riwayat kanker paru, merupakan faktor risiko kanker paru. Jika Anda ‘berbakat’ kanker paru, hindari risiko penyebab lainnya.
- Minuman keras, merupakan salah satu pemicu. Penggemar minuman keras suatu saat berpotensi kena kanker paru, apalagi jika usia makin tua. Sebaiknya minum satu kali saja per hari bagi wanita dan dua kali per hari bagi pria.
- Penyakit paru lainnya. Para perokok yang mempunyai penyakit paru misalnya emfisema, berisiko meningkatkan kanker paru. (SA)