Stres di tempat kerja bisa terjadi karena kapasistas tugas dan jam kerja melebihi kemampuan, atau bisa juga lantaran perubahan budaya kerja. Apa yang mesti dilakukan, agar suasana kerja dapat berjalan seimbang, tetap produktif, dan nyaman bagi para karyawan?
Apakah Anda tidak bisa berthenti ngemil di tempat kerja? Atau apakah Anda sering merasa tidak bisa berpikir, tidak bisa bekerja, dan gelisah jika tidak sambil ngopi di tempat kerja?
Jika jawabannya iya, bisa jadi kebiasaan baru tersebut merupakan kompensasi tidak sadar Anda dari tingginya tekanan di tempat kerja.
Tidak masalah, jika kebiasaan tersebut tidak mengganggu jam efektif Anda untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun, jika ternyata kebiasaan itu berbanding lurus dengan seringnya Anda menunda atau semakin lambatnya Anda menyelesaikan pekerjaan, itulah saatnya waspada.
“Karena bisa jadi Anda telah masuk perangkap pekerja dengan gangguan mental atau tekanan stres di tempat kerja,” ujar Dr. Jo Rumesel, M.Psi, Psi, Dekan Fakultas Psikologi, Binus University, dalam kesempatan event 9Th HR Expo belum lama ini.
Pemicu stres di tempat kerja
Meski begitu, memang tidak mudah menilai apakah gangguan mental yang dialami merupakan imbas dari faktor ketidakseimbangan di tempat kerja atau karena faktor pribadi.
Namun demikian, Dr. Jo Rumesel, mengatakan beberapa kondisi yang dapat menimbulkan gangguan mental antara lain adalah beban kerja berlebih (overload) atau sebaliknya, terlalu banyak waktu terbuang hingga seseorang merasa tidak berguna (underload).
“Jika seseorang memiliki beban kerja melampui kemampuan daya tahan, potensinya bisa saja dia rentan mengalami stres. Begitu juga sebaliknya, terlalu lama menganggur juga dapat menimbulkan kebosanan, “ katanya.
Hal lain yang bisa menimbulkan gangguan mental adalah perubahan organisasi. Misalnya mutasi jabatan atau perubahan kultur perusahaan, sehingga mengakibatkan perubahan fungsi-fungsi manajerial secara drastis.
“Ketidaksiapan seorang karyawan menerima tugas baru, atau hubungan disharmonis antara atasan bawahan juga rentan menimbulkan ketegangan.” Begitu juga adaptasi yang tidak sempurna terhadap teknologi baru yang diaplikasikan oleh perusahaan.
Baca juga : Cegah Stres di Tempat Kerja dengan Bijak Mengelola Waktu
“Bahkan seseorang dengan kegilaan tertentu terhadap pekerjaan (workoholisme) pun sering dilanda kecemasan, jika tidak diimbangi dengan istirahat dan jeda yang cukup,” papar Dr Jo.
Karena bisa saja sumber stresnya tidak secara langsung berhubungan dengan tempat kerja, tetapi ada faktor pribadi seperti ketidakseimbangan dalam mengatur waktu bersama keluarga, gaya hidup tidak sehat, dan lainnya. (bersambung).