Dampak buruk stres bagi perusahaan
Sebuah penelitian terhadap para kekerja di Inggris menyebutkan setiap tahun satu dari enam karyawan di Inggris mengalami masalah psikologis seperti cemas, depresi, dan stres.
Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesda 2013), disebutkan prevalensi gangguan jiwa berat akibat tekanan di tempat kerja sebesar 1,7 persen. Gangguan psikologis di tempat kerja ini antara lain meliputi gelisah, cemas, dan stes.
Kenyataan ini, seolah membenarkan studi terbaru yang dilakukan oleh Steven L. Sauter, Kepala Psikologi Terapan dan Ergonomi dari National Institute for Occupational Safety and Health in Cincinnati, Ohio, yang mengatakan bahwa “tempat kerja telah menjadi sumber terbesar penyebab stres.”
Tak mengherankan jika stres di tempat kerja bisa menjadi masalah serius, karena dapat menurunkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Sebuah lembaga penelitian terhadap stres di Amerika memperkirakan bahwa stres di tempat kerja menyebabkan para pengusaha di Amerika harus merugi hingga 300 juta dolar AS setiap tahun, yang disebabkan oleh menurunnya produktivitas, serta meningkatnya ketidakhadiran, turnover, konsumsi minuman keras, dan biaya pengobatan karyawan. (bersambung).