- Ini mungkin fakta yang mengejutkan bagi Anda. Tahukah bahwa dunia dibagi menjadi 24 zona waktu yang berbeda 1 jam setiap bergeser 15º Bujur Timur, dan bahwa Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu, yaitu waktu Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur?
- Tak hanya itu, sisi emosional Anda pun terbagi dalam tiga wilayah waktu: dulu, sekarang, dan esok. Dan… sudah tahukah Anda emotional time zone mana yang Anda miliki?
Sehatalami.co ~ Ada banyak orang selalu kesal dengan ulah kliennya yang tidak pernah tepat waktu. Bahkan, meski sudah tahu jadual meeting jauh hari sidaj dibuat, dia masih bisa saja dagang telat.
Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama? Kesal pada kelakuan orang lain yang tidak bisa Anda pahami? Menurut Carlin Flora, dalam artikelnya yang berjudul “Timely Makeover”, kekesalan Anda itu mungkin karena Anda belum memahami emotional time zone yang dimiliki orang tersebut.
Katanya lagi, pikiran dan fantasi setiap orang sebenarnya berada dalam tiga wilayah waktu: dulu, sekarang, dan esok. Meskipun hanya sedikit orang yang sepenuhnya berada di salah satu wilayah waktu, tapi secara tidak sadar, wilayah waktu yang dipilih akan mempengaruhi kehidupannya. “Keputusan-keputusan yang kita ambil dan cara kita menghabiskan waktu setiap hari dipengaruhi oleh emotional time zone yang kita pilih,” kata Flora.
Pengaruhi kehidupan
“Seseorang yang tidak pernah menepati janji untuk bertemu dengan Anda, mungkin tidak bermaksud untuk tidak menghormati Anda,” begitu kata Flora. “Bisa jadi, orang itu terlalu berorientasi pada saat ini, sehingga ketika ada hal lain menarik perhatiannya sebelum menemui Anda, ia memilih untuk menikmati hal baru itu,” Flora menjelaskan.
Mungkin tidak mudah bagi orang yang memiliki emotional time zone berbeda untuk menerima hal ini. “Orang lain mungkin bisa menunda kenikmatan saat ini, apalagi jika sedang dikejar waktu, tapi tidak untuk mereka yang berorientasi present hedonistic—mereka terlalu terfokus pada kesenangan saat ini,” ujar Flora.
Memahami kecenderungan emotional time zone, bermanfaat tidak hanya untukmengerti mengapa seseorang melakukan hal tertentu, tapijuga dapat membantu kita untuk melihat apa saja yang menghambat kita untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan. “Orang yang terlalu terobsesi pada masa lalunya mungkin begitu menghargai dan mencintai kehidupan yang pernah dilaluinya, tapi sayangnya, mereka akan kesulitan untuk berubah dan berkembang,” Flora mencontohkan. (bersambung).