Pernahkah Anda merasakan mual-mual, justru saat baru saja menelan obat? Atau pernahkah mendapatkan advise dari dokter, agar tidak menongsumsi jenis makanan tertentu saat sedang menjalani perawatan.
Ternyata, memang ada kontra indikasi terhadap beberapa jenis makanan, dan harus dihindari pada beberap obat yang sedang dikonumsi. Berikut ini adalah beberapa daftarnya.
Dikutip dari laman Dailymail.co.uk, beberapa buah seperti jeruk, dan buah lain yang sangat asam, seperti psang, mangga. Juga susu atau kopi, dan minuman atau jenis makanan ringan lain, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara bersamaan saat sedang mengonsumsi obat, karena ada zat-zat tertentu pada obat tersebut yang justru berdampak buruk atau bertabrakan dengan zat gizi di dalam makanan.
Dalam dunia kedokteran, sering diistilahkan dengan kontraindikasi, yaitu berlawanan dengan manfaat yang bisa didapatkan atau bertentangan dengan anjuran yang diresepkan, sehingga justru dapat menimbulkan reaksi negatif dan risiko terhadap kesehatan.
Apabila ingin mengonsumsi beberapa jenis buah, makanan dan minuman ringan, sementara kita harus mengonsumsi obat tertentu, maka sangat dianjurkan agar ada jeda atau jarak waktu dengan makanan yang mungkin bisa menimbulkan reaksi negatif pada tubuh.
Apabila ingin mengonsumsi beberapa jenis buah, makanan dan minuman ringan, sementara kita harus mengonsumsi obat tertentu, maka sangat dianjurkan agar ada jeda atau jarak waktu dengan makanan yang mungkin bisa menimbulkan reaksi negatif pada tubuh. Berikut daftarnya, seperti yang dilansir Oman Medical Journal.
1. Pereda rasa sakit ( paint killer)
Beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengurangi rasa sakit ( paint killer) pada saraf dan otot golongan analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakit kepala, peradangan, nyeri otot, dan mengandung Ibuprofen.
Hindari : Saat sedang mengonsumsi jenis obat tersebut, sebaiknya hindari mengkonsumsinya dengan minuman ringan karena asam dan karbondioksida pada minuman akan menyebabkan penyerapan zat pada obat dan membuatnya mengendap di darah. Hal ini bisa menimbulkan keracunan pada darah dan bisa merusak ginjal. (bersambung)