Apa yang terjadi jika anak tidak naik kelas? Anak-anak menjadi bosan dan minat belajarnya luntur karena harus mengulang pelajaran yang sama, memakai cara yang itu-itu juga.
Sehatalami.co ~ Setiap tahun ada ribuan anak yang harus mengulang di kelas yang sama karena dinilai belum menguasai pelajaran sekolah. Para pendukung policy ini selalu berdalih bahwa peraturan ini perlu untuk mempertahankan mutu anak didik.
Namun, riset mutakhir yang dilakukan oleh Consortium on Chicago School Research menemukan bahwa setelah mengulang satu tahun di kelas yang sama, murid third grade (setara kelas 3 SD) tidak menjadi lebih baik dibandingkan dengan murid-murid yang dibiarkan naik kelas meski nilainya kurang.
Murid kelas 6 yang mengulang lebih buruk lagi nasibnya dibandingkan dengan mereka yang nilainya kurang tapi dibiarkan meneruskan ke tingkat lebih lanjut. Dan yang paling tragis, hampir 78% murid grade 8 (setara kelas 2 SMP) yang tidak naik kelas akhirnya menjadi drop-out. Mengapa?
“Anak-anak menjadi bosan dan minat belajarnya luntur karena harus mengulang pelajaran yang sama, memakai cara yang itu-itu juga,” komentar Susan Stone, asisten profesor bidang kesejahteraan sosial di University of California di Berkeley dan pemimpin Consortium tersebut. Jalan keluarnya?
“Anak-anak ini mempunyai masalah belajar yang serius. Kami pun tak mau membiarkan anak naik kelas kalau belum cukup terampil,” katanya. Solusi yang ditawarkan Stone, menangani masalah belajar anak saat masih di kelas yang lebih dini. “Membantu anak di third grade (setara kelas 3 SD) sudah terlambat,” cetusnya. (SA)