5. Rambut
Seiring bertambahnya usia, rambut mulai menipis. Namun rambut rontok itu sesungguhnya normal. Pada usia-usia tertentu, kerontokan rambut (sehingga tejadi kebotakan) sering dihubungkan dengan faktor genetik. Meski belum dapat dijelaskan secara ilmiah, ada juga pendapat yang menghubungkan antara kerontokan rambut dengan keadaan stres atau trauma.
Rambut rontok juga bisa disebabkan oleh kekurangan hormon tyroid atau ketidakcukupan asupan vitamin. Pada banyak kasus, rambut akan kembali tumbuh setelah diketahui penyebabnya dan diperbaiki masalahnya.
Dalam buku Nutrition for Skin, Hair, and Nails karangan Jadith Swarth, MS, RD dijelaskan bahwa rambut yang terlalu kering, kasar, rapuh, serta berketombe menandakan Anda kekurangan vitamin A, vitamin B2, dan seng. Kekurangan vitamin golongan B, zat besi, selenium, atau tembaga juga dapat berkontribusi pada kerontokan rambut.
Sementera Dr Michael Elstein menjelaskan, analisis terhadap mineral rambut juga dapat mengidentifikasi apakah Anda kelebihan selenium, kekurangan vitamin, atau mineral lainnya.
Memahami tanda-tanda yang muncul pada sebagian anggota tubuh bagian luar, memang sangat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk mendiagnosa status kesehatan. Namun demikian, untuk tindakan selanjutnya, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter Anda. (SA)