Yang menggembirakan, meditasi ternyata juga mempengaruhi hormon-hormon pertumbuhan. Sebuah penelitian yang dilakukan selama 25 tahun oleh The Office of Alternative Medicine of the National Institutes of Health di Amerika Serikat menemukan bahwa semakin lama seseorang melakukan meditasi, semakin besar keuntungan yang diperoleh.
Mereka menemukan bahwa subyek penelitian yang telah melakukan meditasi secara teratur selama lima tahun, lebih muda 12 tahun secara fisiologis dibanding subjek penelitian yang tidak melakukan meditasi. Sementara mereka telah melakukan meditasi kurang dari lima tahun, lebih muda 5 tahun secara fisiologis dibanding mereka yang tidak melakukan meditasi sama sekali.
Mengobati berbagai penyakit
Selain sistem saraf otonom dan sistem hormonal, meditasi juga mempengaruhi sistem imunitas tubuh. ”Dalam keadaan homeostatis, semua sistem dalam tubuh akan bekerja dengan optimal, sesuai kebutuhan tubuh sehingga kita selalu dalam keadaan sehat,” kata Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, dari Suryani Institute.
Apa yang dikatakan oleh Suryani ini telah dibuktikan oleh Dr David Orme -Johnson, peneliti di Maharishi International University di Iowa yang menemukan bahwa orang di atas usia 40 tahun, yang melakukan meditasi secara teratur, lebih jarang mengunjungi dokter sebanyak 73,7% dibanding orang yang tidak melakukan meditasi. Mereka juga 87,3% lebih sedikit masuk ke rumah sakit karena penyakit jantung dan 55,4% lebih sedikit terkena penyakit yang berhubungan dengan tumor.
Mengingat begitu besarnya efek meditasi bagi kesehatan, Suryani menekankan perlunya ilmu kedokteran digabungkan dengan ilmu spiritualitas untuk mempercepat peningkatan kualitas manusia: ilmu medis mengobati penyakit dari luar, sedangkan spiritualitas menyembuhkan diri sendiri dengan energi dari dalam. (SA)