Usia bertambah, fungsi organ-organ tubuh termasuk kulit mengalami kemunduran. Proses terjadinya pada setiap orang berbeda-beda. Lapisan terluar kulit adalah epidermis. Bila bagian kulit ini menebal, kulit akan kelihatan kusam. Bagaimana agar kulit tetap sehat, mulus, dan bercahaya?
Sehatalami.co ~ Sumbatan pada pori-pori di lapisan ini bisa menyebabkan bintil-bintil kecil putih atau jerawat, manakala kelenjar minyak yang ada di dalam kulit memroduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan. Keriput merupakan masalah yang paling ditakuti, terutama oleh wanita. Menurut dr. Sondang Aemelia Panjaitan Sirait, SpKK dalam suatu kesempatan sebagaimana dikutip oleh majalah kesehatan OTC Digest, ada 3 macam kerut.
Kerut yang letaknya dipermukaan (superficial) dinamai lines. Garis-garis halus ini bisa terjadi karena lapisan epidermis tidak rata ketebalannya. Kedua, kerutan yang dinamakan fold, yang terjadi pada orang tua karena ketebalan lapisan dermisnya sudah berubah. Ketiga, kerutan yang terjadi karena ekspresi. Kerutan ini dipengaruhi oleh otot-otot yang berada di bawah kulit. “Otot yang bekerja berlebihan, bisa menimbulkan garis lipatan pada kulit,” ujarnya.
Gangguan lain adalah flek. Selain jerawat, flek merupakan masalah yang paling banyak dihadapi di Indonesia. “Ini karena kita termasuk tipe kulit berwarna yang mudah timbul kelainan pigmentasi,” ujar dr. Sondang. Flek sdi wajah terjadi karena jumlah melanosit (sel yang memberi warna) berlipat.
Penyebab Kerusakan Kulit
Menurut dr. Samuel L. Simon, SpKK, kerusakan kulit bisa disebabkan paparan sinar ultraviolet, asap rokok, polusi, pemakaian dan perawatan yang salah. Yang membahayakan kulit terutama adalah sinar ultraviolet B (UVB) dengan panjang gelombang 290-320 nm dan sinar ultraviolet A (UVA) dengan panjang gelombang 320-400 nm.
Radikal bebas yang terbentuk karena paparan sinar UV, bisa menghancurkan kolagen dan elastin yang menjaga kekenyalan kulit. Sehingga kulit cepat berkerut dan keriput. Radikal bebas juga yang membuat produksi melanosit jumlahnya berlebihan sehingga menimbulkan pigmentasi. Polusi udara juga dapat membentuk radikal bebas.