Autis adalah gangguan otak bukan penyakit kejiwaaan yang dapat dideteksi sejak dini.
SehatAlami.co. Gangguan spektrum autisme (ASD) memengaruhi sekitar satu anak dari 59 anak. Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD).
Autisme bukanlah penyakit kejiwaan. Autisme adalah suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal. Dan kemudian termanifestasi dalam perilakunya. Gangguan ini menyerang hampir empat kali lebih banyak pada anak laki-laki ketimbang perempuan. Beberapa anak mampu menavigasi dunia mereka, beberapa lainnya memiliki kemampuan luar biasa, sementara ada juga yang berjuang untuk bisa berbicara.
Tanda-tanda autisme biasanya mulai terlihat sebelum usia tiga tahun. Tanda-tanda awalnya bervariasi. Beberapa bayi menunjukkan tanda di bulan-bulan pertama mereka. Tapi pada anak lain, bisa mulai terlihat jelas pada usia 2 tahun atau 3 tahun. Namun tidak semua anak autis menunjukkan semua tanda. Banyak anak yang tidak memiliki autisme juga menunjukkan beberapa tanda. Itu sebabnya, evaluasi dari profesional sangat penting.
Menurut Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) Gayatri Pamoedji autisme pada anak bisa dideteksi sejak dini, terutama di lima tahun pertama kehidupannya,. Ada tujuh hal yang bisa Anda kenali. Jika dua dari tujuh hal ini Anda bisa jawab “tidak”, segera periksakan diri anak pada dokter anak karena bisa menjadi tanda awal anak Anda menderita autisme sebagai berikut yang dilansir dari laman antaranews.com adalah :
- Apakah anak Anda memiliki ketertarikan pada anak-anak lain? Anak autis cenderung tidak.
- Apakah anak Anda menunjuk hal yang disukainya? Anak autis cenderung tidak.
- Apakah anak Anda mau menatap mata Anda lebih dari 1-2 detik? Anak autis cenderung tidak punya kontak mata.
- Apakah anak Anda mau meniru ucapan, ekspresi wajah, ataupun gerak-gerik Anda? Anak autis cenderung tidak mau meniru.
- Apakah anak Anda bereaksi ketika namanya dipanggil? Anak autis cenderung cuek.
- Apakah anak Anda mau melihat ke arah benda yang Anda tunjuk? Anak autis cenderung tidak mau mengikuti arahan.
- Apakah anak Anda pernah bermain pura-pura, misalnya pura-pura menyuapi boneka, atau menerima telepon? Anak autis cenderung bermain dengan cara tidak lazim.
Autisme spectrum disorder (ASD), serangkaian gangguan perkembangan saraf yang dapat mencakup fokus yang intens pada satu hal, tidak responsif, kurang memahami isyarat sosial, gerakan berulang atau melukai diri. “Anak saya enggak ada kontak mata. Pandangan mata satu arah. Saat dipanggil seakan enggak mendengar. Enggak ada bonding antara ibu dan anak,”tambahnya. Gayatri menganjurkan para orang tua peka pada kondisi anak mereka sehingga penanganan bisa lebih dini. ( dari berbagai sumber)