Sebaiknya berendam dengan air panas jangan lebih dari tiga kali seminggu selama program pembersihan, dan tidak lebih dari satu kali seminggu untuk selanjutnya. Karena dapat menimbulkan efek sedatif, sebaiknya dilakukan sebelum Anda tidur pada malam hari.
Gunakan air panas sepanjang Anda kuat menerimanya, tetapi jangan terlalu panas karena akan membuat kulit terbakar atau menyebabkan pusing atau tidak nyaman.
Terlalu lama, kurang baik
Pulang kerja, seorang teman bermaksud akan rileks. Ia masuk ke kamar mandi, dan berendam di bathtub yang sudah diisi air panas dan sudah dibubuhi garam mineral. Setelah satu jam berendam, ia keluar dari bathtub. Tetapi apa yang terjadi? Bukan kesegaran yang didapatnya, melainkan jantungnya berdebar-debar dan kepalanya pusing. Di mana letak kesalahannya?
Berendam dalam air panas dengan suhu 34- 40 derajat Celsius, tidak boleh lebih dari 20 menit. Panas air akan mengiritasi kulit, dan membuat pembuluh darah di permukaan kulit melebar, sehingga permukaan kulit menjadi merah.
Sementara keadaan di dalam tubuh, pembuluh darah menyempit, tekanan darah turun/berkurang, sehingga aliran darah yang akan disalurkan ke organ-organ vital berkurang. Aliran darah ke otak pun otomatis berkurang, hingga menyebabkan sakit kepala, kunang-kunang atau oyong.
Oleh karenanya, jika ingin berendam selama 30 menit atau lebih, pilihlah air hangat (warm) dengan suhu 27-34 derajat Celcius. Berendam dengan air panas, menyebabkan suhu tubuh naik dan setiap kenaikan suhu tubuh satu derajat (baik dengan berendam, steam, dan sauna), denyut jantung kita naik 11 detak. Wajar saja bila seseorang berendam terlalu lama dalam air dengan suhu 34-40 derajat Celcius, jantungnya akan berdegup lebih cepat.
Berendam ternyata ada tata caranya sendiri. Baik dengan air netral (tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas relatif sesuai dengan suhu badan), air dingin, maupun dengan air panas. Apabila tidak kita ketahui sebelumnya, maka tidak akan bermanfaat. (bersambung).