Sendi lutut dapat mengalami gangguan seperti nyeri, kaku atau terdengar bunyi saat digerakkan. Bagaimana terapinya?
Sehatalami.co ~ Lutut manusia sangat fital. Sendi lutut adalah sendi paling besar yang dimiliki manusia. Sendi ini dalam keadaan normal dapat bergerak 0°- 135°, serta dapat sedikit berputar (rotasi). Sendi ini menghubungkan tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia). Pada sendi lutut, juga terdapat tulang tempurung (patella) dan banyak otot.
Sendi lutut (knee joint) sering menimbulkan keluhan. Terutama bila si empunya lutut sering melakukan aktivitas dengan mobilitas yang sangat tinggi. Di antaranya rasa nyeri berdenyut, bengkak, terasa kaku dan berbunyi saat melakukan gerakan hingga menimbulkan ketidaksetabilan pada aktivitas gerak.
“Pada usia di atas 40 tahun, keluhan seperti ini biasanya berhubungan dengan keadaan degenerasi sendi (osteoarthritis) dan peningkatan berat badan (obesitas),” ujar dr. Andree Pontoh dari Jakarta Knee dan Shoulder Orthopaedic Sport Center, RS Pondok Indah.
Karena sering dianggap remeh, gangguan pada lutut menjadi semakin serius dan dapat menyebabkan cedera pada tulang rawan sendi, meniscus dan urat (ligament). Gejala yang dirasakan pada cedera tulang rawan sendi, mula-mula hanya seperti pegal yang makin lama menjadi semakin mengganggu. Bunyi atau sendi lutut kaku, biasanya dirasakan setelah duduk agak lama dan kemudian berdiri. Sedangkan nyeri dirasakan saat lari, melompat atau saat turun tangga.
Gangguan sendi pada orang dewasa
Pada orang-orang dewasa muda (usia 20-40 tahun), keluhan pada lutut umumnya timbul karena aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya, banyak mengangkat barang-barang berat, sering naik turun tangga atau karena cedera akibat berolahraga.
Otot di sendi lutut, yang terpenting adalah otot-otot di bagian depan (extensor), yang berfungsi untuk meluruskan lutut serta di bagian belakang (flexor), yang berfungsi untuk melipat lutut. Terdapat 2 urat (ligament) di pinggir sendi lutut bagian dalam (Ligament Collateral Medial) dan bagian luar (Ligament Collateral Lateral). Kedua struktur ini berfungsi menjaga stabilitas sendi lutut.
Di dalam sendi lutut, yang terbungkus kapsul sendi dan berisi cairan sendi, terdapat beberapa struktur yang sangat penting, yaitu tulang rawan sendi. Struktur ini melapisi permukaan tulang di dalam sendi, berfungsi melindungi tulang-tulang di sendi agar tidak berbenturan langsung. Sda pun meniscus adalah cincin yang berfungsi seperti peredam-kejut.
Untuk mendiagnosis cedera tulang rawan sendi, dokter perlu melakukan pemeriksaan. Pasien akan diwawancara dan menjalani pemeriksaan fisik. Bila perlu dilakukan pemeriksaan radiologi, dengan X-Ray (Rontgen) atau MRI.
Pengobatan dapat secara konservatif yaitu dengan obat-obatan, fisioterapi dan olahraga. Jangan mengobati sendiri, karena bisa-bisa keadaan bisa semakin parah. Seperti kata pepatah, serahkan masalah pada ahlinya. Segeralah konsultasi ke dokter. “Pada kasus yang berat seperti cidera pada salah satu otot sendi, operasi harus dilakukan,” jelas dr. Andree. (SA)