Kelelahan timbul karena sumber energi yang dimiliki oleh tubuh menurun atau habis. Asam laktat meningkat, keseimbangan cairan dan elektrolit terganggu. Inilah antara lain penyebab terjadinya kelelahan pada tubuh seseorang, sehingga tidak dapat berpikir dan bekerja lebih baik.
Sejatinya, kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan dari tubuh, agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan menunjukkan kondisi yang berbeda-beda, dari setiap individu. Tetapi, semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja, serta ketahanan tubuh.
Menurut pakar kesehatan gizi klinis dr. Samuel Oetoro, MS dalam sebuah seminar, kelelahan timbul karena sumber energi yang dimiliki oleh tubuh menurun atau habis. Asam laktat meningkat, keseimbangan cairan dan elektrolit terganggu. Akibatnya, seseorang merasa tubuhnya lemah, lesu, sakit kepala, gangguan pencernaan, kecemasan dan terjadi penurunan daya konsentrasi, sehingga tidak dapat berpikir dan bekerja lebih baik.
Secara umum, kelelahan dapat dibedakan menjadi kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan tremor pada otot, atau perasaan nyeri pada otot. Sedangkan kelelahan umum, ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh pekerjaan yang sifatnya monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status kesehatan dan gizi. Pengaruh-pengaruh yang terakumulasi tersebut dapat menimbulkan kelelahan di dalam tubuh manusia dan menimbulkan perasaan lelah, yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja (beraktivitas).
Terjadinya kelelahan otot, dapat dijelaskan melalui teori kimia dan saraf pusat. Teori kimia menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan, adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme (seperti asam laktat), sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot. Sedangkan teori saraf pusat menyebutkan bahwa perubahan kimia, hanya merupakan penunjang proses.
Perubahan kimia yang terjadi, menyebabkan dihantarkannya rangsangan saraf ke otak, yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan, sehingga aktivitas sel saraf menjadi berkurang dan menyebabkan menurunnya kekuatan dan kecepatan kontraksi otot serta gerakan. Dari sini dapat disimpulkan, semakin lambat gerakan seseorang menunjukkan bahwa kondisinya sudah semakin lelah.
Penyebab Kelelahan Fisik
Banyak hal diindikasikan menjadi penyebab kekelahan ini.Para ahli mengelompokkan penyebab kelelahan ini secara garis besar. Antara lain, karena penyebab medis seperti adanya penyakit tertentu seperti flu, anemia, diabetes mellitus, gangguan tidur atau gangguan kelenjar tiroid. Penyakit kronis lain juga dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah lelah.
Masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, stress dan kesediahan juga ditengarai dapat menguras energi dan menimbulkan kelelahan. Selain itu, gaya hidup tidak sehat seperti kurang tidur, sebaliknya terlalu banyak tidur, pola makan tidak sehat, kurang olahraga, atau konsumsi alcohol juga dapat menimbulkan efek kelelahan fisik. Belum lagi, kondisi tempat kerja yang buruk, suhu ruang kerja, penyinaran kebisingan termasuk pekerjaan yang monoton juga bisa berkontribusi terhadap kelelahan yang dialami seseorang.
Kelelahan dan Pertanda Penyakit Serius
Ada kalanya, tubuh mudah merasa lelah tanpa sebab yang pasti. Aktivitas berjalan sangat lambat, energi yang ada seolah tidak mampu mencukupi dan memenuhi semua aktivitas yang harus dilakukan. Kelelahan yang tanpa sebab seperti ini, bisa jadi merupakan suatu gejala penyakit serius. Bila kondisi seperti ini terjadi berlarut-larut, padahal dirasa sudah istirahat cukup, mungkin sudah saatnya untuk memeriksakan diri ke dokter dan atau mengubah gaya hidup yang lebih sehat dan seimbang. (SA)