Solusinya = Menghadapinya
Dalam kaitan dengan upaya mengalahkan rasa takut untuk melawan penyakit, Bernie S. Siegel, MD dalam bukunya Love, Medicine, and Miracles, mengatakan bahwa penyakit fisik itu bisa timbul karena penyakit “hati”, antara lain rasa takut. Kita harus melepaskan rasa takut (dan menyerahkan kesulitan kita pada Tuhan).
Memang sulit, katanya. Agar berhasil, kita harus menghadapi emosi negatif kita dan mengatasinya. Ini akan mustahil sampai kita menyadari bahwa sebenarnya kebahagiaan, kesedihan, atau ketakutan itu bukan berasal dari orang lain, tetapi kitalah yang memilihnya. Karena itu, kita harus mampu mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan kita sendiri.
Selanjutnya, Bernie mengatakan bahwa mengatasi rasa takut berarti membuka peluang untuk memaafkan orang-orang yang telah bersalah pada kita, dan hal itu menumbuhkan rasa cinta yang dapat membuat kita secara psikologis kebal terhadap keadaan lingkungan yang tidak baik, termasuk serangan penyakit.
Langkah-langkah mengatasi rasa takut
1. Kenali rasa takut itu
Apakah bahayanya nyata dan benar-benar ada di depan mata, sehingga perlu diatasi dengan serius agar penyebabnya dapat dihilangkan. Atau rasa takut itu hanya berupa kecemasan yang bahayanya tidak nyata, dan hanya datang dari dalam pikiran sendiri. Namun perlu diwaspadai, kecemasan itu bisa berakibat buruk terhadap kesehatan.
2. Alihkan perhatian
Bila rasa cemas itu muncul, tenanglah sejenak dengan menarik napas panjang dan dalam. Sediakan waktu khusus selama 10 menit untuk “memuntahkan” segala pikiran yang mencemaskan itu. Ambil kertas atau buku catatan, tuliskan semua uneg-uneg yang dicemaskan, dari yang paling menakutkan sampai yang paling sepele.
Setelah itu, tutup kertas tersebut, lalu stop dan jangan dipikirkan lagi, karena sudah dicatat. Dengan demikian Anda dapat melakukan tugas lain yang lebih produktif. Beberapa hari kemudian, Anda pasti dapat merasakan apa yang semula dicemaskan itu ternyata tidak terjadi, dan Anda dapat mencoret satu atau beberapa poin dari catatan Anda. (bersambung).