- Cara-cara marah yang diarahkan kepada diri sendiri dapat menyebabkan Anda depresi, kurang bisa menghargai diri sendiri, dan akhirnya tidak memiliki rasa percaya diri.
- Jika kemarahan dilampiaskan pada orang lain, maka orang lain akan berbalik marah pada kita atau menjadi tidak percaya diri di hadapan kita.
Sehatalami.co ~ Banyak cara yang dapat dipilih untuk menunjukkan kemarahan. Ada beberapa orang yang memilih untuk menahan rasa marah dan mengalihkannya.
Misalnya, ketika anak tidak mau membantu memasak, orangtua marah dengan diam saja meneruskan memasak di dapur, bahkan melanjutkannya dengan bekerja keras membersihkan dapur dan semua peralatan masak.
Bila hal ini sering dilakukan, maka beban rasa marah akan semakin bertambah berat. Badan pun menjadi lelah secara fisik, karena tambahan beban emosional tersebut. Belum lagi bisa timbul depresi, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau gangguan kesehatan lainnya.
Ada pula orang yang memilih menumpahkan atau menyalurkan kemarahannya kepada diri sendiri. Misalnya dengan marah-marah kepada diri sendiri, mengata-ngatai diri sendiri, sampai dengan memukuli atau menyakiti diri sendiri.
Ada juga yang menyalurkan rasa marah kepada orang lain. Mulai dari mengejek, menyindir dengan tajam, meneriaki, mengata-ngatai, sampai dengan memukul, menjambak, dan melakukan kekerasan fisik lainnya. Ini disebut cara penyaluran kemarahan yang bersifat agresif.
Kalau melihat cara-cara mengungkapkan kemarahan tersebut, baik yang disalurkan kepada diri sendiri maupun orang lain, nampaknya kemarahan membawa akibat kurang baik.
Cara-cara marah yang diarahkan kepada diri sendiri dapat menyebabkan Anda depresi, kurang bisa menghargai diri sendiri, dan akhirnya tidak memiliki rasa percaya diri. (bersambung).