Sayangnya, keindahan cinta tak berlangsung selamanya. “Tak ada sesuatu yang bisa disebut sebagai hubungan cinta, jika tanpa konflik,” kata Larry James, penulis Commucation is Not an Option.
Sehatalami.co ~ Menurut James, yang juga menulis buku How to Really Love the One You’re With, konflik memang tak bisa dihindari oleh semua pasangan. Bagaimana cara masing-masing pasangan menghadapinyalah yang akan memberikan perbedaan.
“Jika Anda tidak bisa melaluinya dengan baik, dialog-dialog yang sarat emosi akan muncul, diikuti oleh perasaan kesepian, sehingga Anda akan semakin merasa bahwa hubungan yang Anda jalani ini tidak memberikan keamanan bagi Anda,” kata Johnson. Ia melanjutkan, “Jika ini yang terjadi, Anda akan mulai meragukan bahwa pasangan Anda akan selalu ada untuk Anda, menghargai Anda, dan selalu menjadikan Anda dan keluarga sebagai prioritasnya.”
Sementara, jika konflik bisa dilalui dengan baik, Johnson menjamin bahwa cinta akan lebih merekatkan Anda berdua. Berikut adalah beberapa resep untuk mengatasi konflik dengan mempertahankan—bahkan menguatkan—cinta :
1. Sadari dan lakukan sesuatu
Pertama-tama, Anda harus menyadari adanya masalah, sebelum masalah itu bisa diperbaiki. “Tapi, mengetahui dan menyadari saja tidaklah cukup. Melakukan sesuatu, itulah yang diperlukan,” tegas James.
2. Bertanggung jawab
“Untuk mengatasi masalah yang kompleks dalam hubungan cinta dan perkawinan, Anda harus mau menerima bahwa Anda pun bertanggung jawab atas masalah itu. Jika Anda bisa melakukannya, separuh dari masalah itu telah terselesaikan,” kata James.
3. Kesalahan tak bisa dibagi
James dalam artikelnya yang berjudul “Resolving Conflict”, dengan tegas mengatakan bahwa ketika hubungan cinta sedang retak, kedua orang di dalamnya memiliki tanggung jawab yang sama dalam menyelesaikan masalah itu. “Kesalahan tidak bisa dibagi, Anda berdua berada di dalamnya, bersama-sama,” kata James.
4. Pilih benar atau bahagia?
Agar kita terhindar dari pertengkaran yang berujung pada situasi saling menyalahkan, James sekali lagi mengingatkan, “Mana yang Anda mau: tidak bersalah atau bahagia? (bersambung).