Makanan asam dan pedas yang biasanya diinginkan oleh ibu pada masa awal kehamilan, sebaiknya dihindari, karena bisa meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan muntah.
Dalam sebuah seminar, di Jakarta, Dr. Boy Abidin, Sp.OG dari RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta, mengatakan sekitar 50-90% wanita mengalami gejala mual dan muntah (morning sickness) pada trimester pertama (0-12 minggu) kehamilan. Bahkan pada beberapa wanita, gejala yang dirasakan bisa sampai 16-20 minggu. Gangguan morning sickness dapat terjadi kapan saja, tidak hanya di pagi hari. Gejala yang dirasakan mulai ringan sampai yang berat, hingga mengganggu aktivitas.
Penyebab morning sickness belum diketahui pasti, namun banyak ahli berdapat sebagai akibat dari pengaruh perubahan hormonal, psikologis, dan fisik. Morning sickness terjadi terutama akibat peningkatan hormon hCG (human chorionic gonodotrophin) yang berfungsi memelihara korpus luteum. “Indera pengecap dan penciuman menjadi lebih sensitif, sehingga mudah merasa mual,” katanya. Selain itu, sistem pencernaan bekerja lebih lambat. Karena pengosongan perut melambat, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan muntah.
Karenanya morning sickness sebaiknya tidak diabaikan.Jika ibu hamil merasa mual dan muntah sampai tidak bisa makan apa-apa, janin atau bayi dalam kandungan bisa kekurangan nutrisi. Sebab pada masa awal kehamilan, janin sangat membutuhkan nutrisi terutama asam folat, agar tidak lahir dengan gangguan neural tube (NTD/tabung saraf) berupa kelainan otak atau saraf tulang belakang.