Sehatalami.co ~ Saat ini sedang musim batuk. Namun banyak di antara kita yang masih bingung, apakah batuk biasa atau batuk karena disebabkan oleh terpapar virus Covid-19 varian Omicron. Lebih-lebih salah satu gejala paling menonjol dari Omicron adalah batuk. Baik batuk kering maupun batuk berdahak.
Disebutkan, banyak orang yang terinfeksi COVID-19 Omicron juga mengalami gejala batuk. Terkait dengan hal ini, para pakar menjalaskan ada beberapa gejala khas yang bisa diamati dari perbedaan antara batuk biasa dan gejala Omicron.
Sebagai contoh ada tidaknya gejala demam. Spesialis paru dari RS Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP(K), menjelaskan pada infeksi Omicron jarang ada yang melaporkan keluhan demam.
Gejala awal yang biasanya muncul pada pasien Omicron adalah rasa letih atau lemas, kemudian disusul sakit tenggorokan hingga batuk-batuk kering.
“Gejalanya memang mirip-mirip flu, tapi ada yang khas. Kalau flu itu jarang sekali sakit tenggorokan, nyeri tenggorokan,” kata dr Erlina beberapa waktu lalu.
Sementara pada anak, batuk-batuk yang dipicu oleh infeksi Omicron bisa dibedakan dari suara yang ditimbulkan.
Penelitian yang dilakukan dr Ashley Keilman, spesialis pengobatan darurat pediatri di Seattle Children’s Hospital, Amerika Serikat, menemukan anak yang terinfeksi virus Corona varian Omicron menunjukan gejala khas yakni croup atau batuk parau. Infeksi pada saluran napas atas membuat peradangan yang mengganggu aliran udara sehingga penderitanya memiliki suara parau.
Batuk parau lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa karena saluran pernapasan mereka sangat kecil.
Adanya peradangan di kotak suara, tenggorokan, saluran bronkial membuat anak mengalami batuk yang khas. Saat bernapas, kadang anak juga bisa mengeluarkan seperti siulan bernada tinggi.
“Kami melihat pasien positif COVID mengalami batuk parau. Kondisi itu merupakan hal yang tidak kami amati saat fase awal lonjakan,” ungkap dr Keilman, dikutip dari CNN. (SA)