Niksen adalah salah satu cara melawan stres tyang sangat ringan. Metode ini sendang digandrungi masyarakat Eropa.
SehatAlami.co.Jika Anda stress ada cara baru mengatasinya. Niksen orang Eropa menyebutnya. Cara ini sekarang sedang menjadi tren khususnya di Eropa Utara. Niksen bisa diartikan dengan “tidak melakukan apa-apa” ini merupakan sebuah konsep yang lahir di Belanda.
Carolien Hamming, direktur pelaksana SCR Centrum pada sebuah pusat pelatihan di Belanda mengungkapkan bahwa niksen secara harfiah diartikan “dengan tidak melakukan apa-apa, diam, atau melakukan sesuatu tanpa ada gunanya.” Caranya gampang. Misalnya sekedar jalan-jalan, melihat sekeliling atau mendengarkan musik tanpa ada tujuan apapun. Tidak hanya itu Anda duduk di kursi sambil melihat jendela itu juga menjadi salah satu dari aktivitas niksen.
Bagi banyak orang, aktivitas di atas mungkin tidak segampang yang dikira. Mendorong seseorang meluangkan waktu untuk tidak melakukan apa-apa dan tanpa tujuan beberapa menit setiap hari satu malam saja dalam seminggu mungkin bukan perkara yang mudah.Apalagi banyak perkejaan yang harus dilakukan.”Ini semua tentang membiarkan hidup berjalan sesuai rencananya dan membebaskan kita dari kewajiban sesaat,” ujar Hamming.
Menurut Ruut Veenhoven, seorang sosiolog dan profesor di Erasmus University Rotterdam yang mempelajari kebahagiaan, niksen adalah lebih mengarakhan seseorang dengan membiarkan pikiran berkeliaran daripada fokus pada detail dari suatu tindakan.Manfaat niksen tambah Veenhoven adalah membantu orang-orang menemukan ide-ide baru. “Bahkan ketika kita ‘niks’ atau tidak melakukan apa-apa, otak kita masih memproses informasi dan dapat menggunakan kekuatan pemrosesan yang tersedia untuk menyelesaikan masalah yang tertunda,” ujar Veenhoven yang juga direktur World Database of Happiness
Laman antaranews melansir bahwa tingkat stres melonjak secara global. Dampaknya bagi kesehatan seperti rasa lelah dan lain sebagainya. Direktur pelatihan di Greater Good Science Center di University of California Eve Ekman, yang mempelajari stres dan kelelahan, melihat manfaat nyata dari mengurangi kegiatan, seperti menurunkan kecemasan, membatasi proses penuaan, dan memperkuat kemampuan tubuh melawan flu.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2013 di Frontiers in Psychology menunjukkan adalah proses itu dapat membantu seseorang mendapat inspirasi untuk mencapai tujuannya, dan mendapat pencerahan apa yang mesti dilakukan untuk memenuhi tujuan di masa depan. Namun pendapat ini masih pro dan kontra.