Nyeri otot dan sendi dapat diakibatkan banyak hal. Nyeri sendi akibat trauma, dapat diatasi dengan RICE.
Pernahkan suatu ketika saat bangun tidur di pagi hari, Anda merasakan otot-otot dan persendian terasa nyeri, pegal dan kaku? Jika pernah, maka Anda tidak sendirian. Karena hampir dapat diprediksikan setiap orang pernah mengalami nyeri nyeri, otot atau sendi. Dalam sebuah kesempatan Dr Bambang, SpD, KR, dari divisi Reumatoogi, Departemen Penyakit Dalam FKUI, mengatakan siapapun bisa terkena nyeri, yang bahkan tidak ada predisposisi khusus,” ujarnya.
Nyeri yang dialamai oleh sebagian besar orang ini berbeda-beda. Ada nyeri yang sifatnya ringan dan hilang dalam sekejap, ada yang hilang dengan sedikit latihan, ada pula nyeri yang memerlukan obat penghilang rasa sakit (pain killer medicine), bahkan dalam kasus tertentu memerlukan tindakan pembedahan. “Namun nyeri dan pegal saat bangun tidur merupakan hal biasa dan dianggap normal, selama berlangsung kurang dari 1 jam,” katanya.
Nyeri sebetulnya merupakan reaksi tubuh saat menerima rangsangan yang melewati ambang batas. Rangsangan tersebut dapat mengakibatkan luka sel. Ika Puspitasari, pengajar di Fakultas Farmasi UGM dalam bukunya Cerdas Mengenali Penyakit dan Obat menjelaskan, nyeri terjadi akibat terbentuknya senyawa mediator nyeri seperti prostaglandin (PG), prostaksilin (PGI) dan tromboksan A2 (TX) dalam tubuh yang berasal dari asam arakidonat (ARA). ARA terbentuk dari enzim fosfolipase A2 yang terlepas karena adanya luka sel.
Mediator-mediator nyeri tersebut meningkatkan potensial saraf. Oleh serabut saraf, perjalanan nyeri diteruskan ke thalamus (pusat nyeri di otak) dilanjutkan ke somatosensory korteks (otak). Di somatosensory korteks-lah rasa nyeri itu dipersepsikan. Bagian tubuh yang sering mengalami nyeri adalah persendian dan otot.
Pentingnya Menjaga Elastisitas Sendi
Elastisitas sendi perlu dijaga. Sebab sendi merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghubung ruas tulang yang satu dengan ruas tulang yang lain, sehingga kedua tulang dapat digerakkan. Sendi bekerja seperti engsel. Dalam melakukan tugasnya sendi melibatkan otot, tendon, ligamen dan tulang rawan. Otot mengikat tulang melalui tendon, yaitu jaringan yang berserat dan lentur. Otot pula yang menggerakkan dan membantu menstabilkan persendian.
Tulang rawan merupakan lapisan lunak dan licin, yang menyelubungi permukaan tulang yang bersendi. Selain berfungsi melindungi ujung tulang agar tidak aus, sehingga pergerakan sendi menjadi mulus, tulang rawan berperan sebagai penahan beban dan peredam benturan. Ligamen merupakan jaringan berserat pengikat tulang. Berfungsi untuk menahan tulang tetap pada tempatnya dan membatasi gerak. Di bagian dalamnya ada jaringan seperti kapsul, yang membungkus persendian. Jaringan ini dilapisi membran sinoval, yang menghasilkan cairan sinoval yang berperan sebaga pelumas sendi.
Mengapa Nyeri Sendi Terjadi?
Nyeri sendi disebabkan banyak hal. Gerakan kejut, yaitu gerakan secara tiba-tiba dapat memudahkan terjadinya cedera pada jaringan. Baik pada jaringan otot mau pun sendi, sehingga menimbulkan nyeri. Sikap tubuh yang salah saat bergerak, atau bahkan saat duduk di meja komputer atau meja kerja, dan gerak berlebihan yang tidak tepat dan dilakukan otot atau sendi yang dilakukan berulang, juga dapat menyebabkan rasa nyeri.
Penyebab lain adalah trauma, misalnya terkilir atau benturan. Trauma dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan otot, sendi bahkan tulang. Biasanya, terjadi inflamasi atau peradangan yang ditandai pembengkakan, kemerahan dan ada keterbatasan aktivitas atau gerak, pada daerah yang mengalami trauma.
Selain itu, penyakit tertentu juga bisa menimbulkan rasa nyeri sendi, misalnya rematik. Ada 100 lebih jenis penyakit rematik. Yang umum di antaranya osteoartritis, reumatoid artritis dan gout (asam urat). Pada osteoartritis, nyeri sendinya khas yaitu saat sendi menopang berat badan dan waktu melakukan gerakan. Jika istirahat, biasanya membaik.
Baca juga : Pengapuran Tulang atau Osteoartritis dan Pencegahannya
Pada reumatoid artritis, persendian kaku pada pagi hari dan berlangsung lebih dari 1 jam. Terjadi pembengkakan pada minimal 3 sendi secara bersamaan dan timbul perubahan bentuk sendi, akibat kerusakan tulang rawan.
Sedangkan pada gout, nyeri sendinya berulang-ulang dan tiba-tiba. Peradangan bersifat menahun dan persendian bisa menjadi bengkok. Penyakit yang disebabkan infeksi juga menampakkan gejalanya dengan nyeri sendi. Penyakit-penyakit tersebut di antaranya influensa, hepatitis, rubella (campak jerman) dan lain-lain. (SA)