Pasien diberikan asupan pola makan dan pola istirahat yang benar. Namun, tekanan darahnya masih tinggi, meski sudah mengonsumsi obat, yakni di kisaran 180. Kemudian, diberi terapi olahraga secara terukur yang harus dijalani setiap hari. Hasilnya, sembilan bulan kemudian, tekanan darahnya bisa normal kembali. “Menjadi 120/80, meski kadang ada dikisaran 130/90,”ujarnya. Pasien masih tetap sehat dan bugar, aktif di klub olahraga meski usia sudah mencapai 70 tahun.
Mengurangi risiko penyakit jantung koroner
Selain untuk tekanan darah tinggi, olahraga juga bisa membantu mengurangi resiko terkena jantung koroner. Membantu mengurangi resiko stroke. Memang tidak bisa secara langsung, mengobati stroke, tetapi dapat membantu mengurangi faktor resiko.
Olahraga berperan dalam memperkuat otot jantung, menurunkan tekanan darah, meningkatkan tingkat kolesterol baik high-density lipoprotein (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL), serta meningkatkan kemampuan jantung dalam mengalirkan darah.
Pada penderita asma, olahraga terbaik adalah melakukan aktivitas fisik dengan durasi 5-8 menit, dengan jalan jauh atau berenang, dan sepeda stasioner dan dilakukan secara berselang-seling. Jadi olahraga selama 3 menit, diselingi istirahat selama 2 menit, begitu seterusnya, sehingga bisa latihan selama satu jam.
Dengan cara ini, menurut Dr Sadoso, ketahanan otot dan fisik akan terlatih secara bertahap, sehingga luas jangkauan gerak dan kelenturan otot akan meningkat, sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara berlahan. “Latihan ini bermanfaat pada pasien yang saya tangani, sehingga tujuh bulan kemudian, pasien yang tadinya harus minum obat setiap malam, akhirnya sudah tidak perlu makan obat lagi,”kata Dr Sadoso.
Manfaat olahraga lain
Bagi penderita nyeri punggung, olahraga juga berperan dalam meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot. Juga memberi latihan bertahap terhadap leksibilitas otot tubuh, sehingga bisa mengurangi risiko kesakitan dan kekambuhan pada nyeri punggung yang sering didiritanya.
Sementara bagi penderita obesitas, olahraga yang teratur, dan terukur bisa membantu mengurangi tumpukan lemak tubuh serta membentuk massa otot melalui perbaikan dalam sistem metabolisme tubuh. Bagi penderita obesitas, olahraga akan semakin terasa efek sehatnya jika disertai dengan asupan nutrisi yang benar. (bersambung).