Perasaan tidak percaya diri ini memang sulit dihindari. Apalagi, kebanyakan penderita osteoporosis adalah wanita, yang lebih memperhatikan penampilan.
Sehatalami.co ~ Satu hal lain yang juga harus diperhatikan adalah gangguan psikologis pada penderita osteoporosis. Rasa khawatir berlebihan bahwa kondisi osteoporosis ini akan berdampak lebih buruk pada dirinya adalah hal yang paling sering terlihat.
Biasanya penderita menjadi tidak percaya diri. Selalu khawatir. Ke manapun minta ditemani, takut naik bajaj atau kendaraan lain yang berguncang keras, bahkan ada yang takut bergerak sama sekali.
Tak hanya itu, kondisi osteoporosis pun seringkali menghalangi seseorang bersosialisasi. Alasannya, karena malu akibat penampilannya yang dianggap tak lagi menarik karena bungkuk. Untuk menyiasati bentuk tubuh yang berubah ini.
Madeline Vann, MPH, dalam tulisannya berjudul ā€¯Navigating the Complication of Osteoporosisā€¯ di everydayhealth.com menyarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar dan sederhana, dengan potongan kerah runcing, memakai batalan bahu untuk membuat pundak terlihat lebih tegak. Juga scarve yang berwarna cerah akan mengalihkan perhatian orang dari postur tubuh Anda.
Perasaan tidak percaya diri ini memang sulit dihindari. Apalagi, kebanyakan penderita osteoporosis adalah wanita, yang lebih memperhatikan penampilan. Apalagi ada ditemukan kasus penderita osteoporosis yang relatif masih muda di usia 50 tahunan, sementara ia harus meminta bantuan atau pertolongan pada mereka yang berusia lebih senior darinya. Ini bisa membuat penderita semakin tertekan secara psikologis, karena tidak ingin merepotkan yang lebih tua.
Karenanya sebenarnya, bagi penderita osteoporosis, agar tetap percaya diri dan menjalani hidupnya secara optimal. Sebab manusia itu tidak hanya dinilai dari penampilan luarnya, tapi dari kecantikan hatinya. Begitulah nasihat yang semestinya diperhatikan.
Untuk itu apapun kondisinya, sebaiknya tak perlu malu dengan keadaan kita sekarang. Tetaplah tampil seperti dahulu, tetap berhias diri, juga memadu padan warna busana. Tak perlu mengingat-ingat terus pada apa yang sedang kita derita; justru kita harus menghadapinya dengan ceria! (SA)