Anda atau saudara terdiagnosa menderita penyakit jantung? Jangan sedih! Jika upaya pencegahan sudah terlambat, sebaiknya lakukan upaya pencegahan tahap berikut, yaitu agar penyakit jantung yang diderita tidak menimbulkan komplikasi. Misalnya dengan menerapkan gaya hidup sehat dan berhenti merokok, baik secara aktif maupun pasif.
Sehatalami.co ~ Para pasien jantung sebaiknya menghindari kesedihan atau depresi. Menurut penelitian mutakhir, depresi atau kesedihan yang berlarut akan mempercepat dan memperbanyak produksi sejenis protein, TNF-alpha.
Protein ini adalah bagian dari keluarga besar protein cytokines. Protein TNF-alpha dimobilisasi ketika tubuh mengalami luka atau terinfeksi yang menjadi radang. Pada pasien jantung yang mangalami serangan jantung, keberadaan radang yang disebabkan TNF-alpha akan menyulitkan jantung untuk memompa darah.
Jadi apa yang harus dilakukan?
Cara terbaik sebenarnya adalah mencegah sebelum terjadi. Atau mencegah agar penyakit jantung yang diderita tidak menimbulkan komplikasi. Misalnya dengan menerapkan gaya hidup sehat dan berhenti merokok, baik secara aktif maupun pasif.
Tetapi jika langkah pencegahan sudah tidak mempan dilakukan, maka cara terakhir ialah melakukan terapi atau pengobatan yang tepat.
Namun demikian, sebelum langkah dan mekanisme represif dilakukan, agar penderita penyakit jantung bisa menjalani kehidupan secara normal, langkah-langkah berikut ini bisa dijalankan, terutama bagi pasien jantung yang menjalani perawatan di rumah.
Mengatur asupan makanan
Bagi pesien jantung, nutrisi yang sehat ialah yang tidak mengandung banyak kolesterol LDL atau kolesterol jahat, Memilih jenis makanan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah serta menjaga berat badan tetap ideal.
Dilansir dari laman KlikDokter, dr. Melyarna Putri memaparkan beberapa tip diet memilih menu makan untuk penderita jantung sebagai berikut:
- Pilih menu ikan lebih banyak. Ikan mengandung sumber protein dan kaya kandungan nutrisi seperti omega-3 yang berguna mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. American Heart Association (AHA) menyarankan untuk mengonsumsi ikan seperti salmon sebanyak dua kali seminggu.
- Perbanyak sayur, buah, gandum, dan kacang-kacangan. Jenis makanan ini bisa menjadi strategi yang tepat untuk melawan penyakit jantung.
- Batasi konsumsi lemak. Tidak semua lemak jahat. Sebab ada lemak yang justru dibutuhkan tubuh untuk melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Pilih lemak yang baik, seraya mengurangi konsumsi lemak tak jenuh. Konsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 7-10 persen (misalnya mentega, makanan gorengan, makanan manis, dan saus salad). Jika ingin mengonsumsi makanan berlemak, pilih lemak tak jenuh tunggal atau lemak tak jenuh ganda (misalnya minyak canola, minyak zaitun, atau minyak kacang).
- Pilih bahan pangan yang bervariasi. Makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging atau produk olahan susu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, untuk mengurangi risiko ini, seimbangkan protein dari daging, ikan, dan sayuran.
- Batasi konsumsi sumber pangan berkolesterol. Peroleh energi dengan memperbanyak asupan karbohidrat kompleks. Sebaiknya kurangi gula, minuman bersoda, serta makanan atau minuman manis.
- Kurangi konsumsi garam, banyak konsumsi air putih, serta lakukan diet dengan perasaan senang.
Penderita jantung bawaan maupun jantung koroner, sebaiknya menghindari olahraga yang bersifat kompetisi seperti lomba lari, sepak bola, basket,tenis atau bulu tangkis Menurut AHA, jenis-jenis olahraga yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner adalah jalan kaki, joging, bersepeda, dan berenang.
Sedapat mungkin, pastikan penderita berolahraga setiap hari.Jika belum sanggup, lakukan olahraga intensitas sedang selama 30 menit,sebanyak lima kali seminggu. Pilihan lain adalah olahraga intensitas sedang selama 30 menit sampai sejam, sebanyak tiga kali seminggu. (SA)