Studi tentang terapi diabetes membuktikan bahwa kontrol gula darah dapat mengurangi faktor risiko komplikasi, dan melindungi secara efektif penderita DM selama 10 tahun kemudian.
Sehatalami.co. Bagi penderita DM tipe 1, hidup tak bisa lepas dari insulin. Setiap dua kali sehari, harus disuntik insulin. Selain itu, juga harus selalu memperhatikan pola makan dan faktor risiko lain yang dapat memperberat penyakitnya, dan harus selalu mengontrol level kadar gula darah dan diet ketat lain.
Karena itu, tak heran jika anak dengan DM tipe 1 sering mengalami tekanan psikologis. Karena mereka merasa memiliki perbedaan dengan anak-anak sebayanya. Terutama, terkait dengan terapi yang harus mereka jalani.
Mereka tidak leluasa bepergian bersama teman-teman sebaya karena harus terlebih dahulu memeriksa kadar gula darah (satu sampai beberapa kali per har)i, membawa perbekalan yang tepat, dan harus ingatkapan menggunakan insulin.
Belum lagi, kondisi fisik yang biasanya membuat mereka harus lebih banyak beristirahat dibanding teman sebayanya. Karena salah satu ciri khas penderita DM tipe 1 adalah mudah lelah. Jika tidak mendapat pengertian dari lingkungan, anak dengan DM tipe 1 akan cenderung merasa terisolasi dari teman sebayanya. Ini semua akan dapat mengurangi keceriaannya.
Karena itu, penangan DM pada anak juga memerlukan perhatian khusus. Memerlukan bantuan, tidak hanya dari orangtua, tim medis, tapi juga sering harus melibatkan psikolog dan ahli nutrisi.
Tujuan utama pengobatan. Tujuan pengobatan DM pada anak adalah untuk mengontrol kenaikan gula darah tanpa menyebabkan rendahnya kadar gula darah secara abnormal. Studi tentang terapi diabetes membuktikan bahwa kontrol gula darah dapat mengurangi faktor risiko komplikasi, dan melindungi secara efektif penderita DM selama 10 tahun kemudian.
Selain latihan fisik dan pengaturan pola makan, insulin adalah pilar utama untuk pengobatan DM tipe 1. Dokter dan tim perawat akan menentukan dan mengatur dosis pemakaian insulin untuk siang hari atau malam hari sesuai dengan kebutuhan individual anak dan dosis yang diperlukan.
Sedangkan DM tipe 2 tergantung pada kondisi individual anak. Pada studium awal, penurunan berat badan, pengaturan pola makan, dan latihan fisik bisa dimungkinkan. Tapi, bila cara-cara ini tidak membuahkan hasil, barulah digunakan obat-obatan. Bila obat-obatan oral masih kurang, digunakan insulin. (bersambung).