Mengubah gaya hidup dapat mencegah pre-diabetes berkembang menjadi DM 2 sampai 60%.
Sehatalami.co ~ Perjalanan pre-diabetes menjadi diabetes atau penyakit kencing manis, dapat dicegah dengan memperbaiki sensitivitas insulin. Caranya dengan mengubah gaya hidup. Yaitu melakukan aktivitas fisik, menerapkan pola makan sehat, atau dengan obat-obatan.
Beberapa penelitian menunjukkan, angka kejadian (pre-diabetes berkembang menjadi DM 2) pada orang yang meningkatkan aktivitas fisik, angka kejadiannya turun hingga 60%, “Sedangkan, pada orang yang diberi obat, berkurang 30-40%, tutur dr. Yunir.
Hasil yang dicapai akan lebih baik, jika ditunjang dengan menjalankan pola makan sehat. Aktivitas fisik dan pola makan sehat akan menurunkan BB (berat badan), yang merupakan salah satu faktor risiko pre-diabetes dan DM 2.
Mengubah gaya hidup
Mengobati pra-diabetes, tidak ada artinya tanpa perubahan gaya hidup. Obat bisa dikonsumsi, tapi sebaiknya jangan terlalu diandalkan karenaobat hanya penunjang. Mengubah gaya hidup jauh lebih efektif. Selain menurunkan berat badan dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik, hentikan merokok. Dengan berhenti merokok, bukan hanya pre-diabetes atau DM 2 yang akan menyingkir. Tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung dan lain-lain pun enggan mampir.
Aktivitas Fisik
“Aktivitas fisik meningkatkan sensitivitas insulin,” ujar dr. Yunir. Selain membantu menurunkan BB, aktivitas fisik menurunkan level gula darah (glikemik) dengan membakar glukosa untuk energi. Makin sedikit lemak dan makin banyak otot, akan makin sedikit resistensi insulin. Aktivitas fisik juga dapat memperbaiki hipertensi dan dislipidemia.
American College of Sports Medicine menganjurkan agar mencapai 55-90% denyut jantung maksimal saat berolahraga. Pada penderita pre-diabetes, aktivitas fisik yang disarankan dengan takaran aerobik adalah mencapai 80% dari denyut jantung maksimal. Denyut jantung maksimal yaitu 220 dikurang usia. Misalnya usia 40 tahun, maka denyut yang harus dicapai adalah (220-40)x80% à 180×0,8=144/menit.