Ranjau dalam diet bebas gluten
Mengikuti diet bebas gluten kedengarannya gampang kalau sekadar menghindari roti, mi, biskuit atau makanan yang jelas terbuat dari gandum.. Masalahnya, gluten terdapat bukan saja dalam tepung terigu dan gandum, tapi juga dalam rye, barley (jali), semolina durum (untuk pasta) dan dalam jumlah lebih kecil, dalam oats.
Yang lebih merepotkan, tepung terigu tersembunyi dalam banyak produk olahan dan hadir dalam kecap maupun aneka sambal botol dan saus – baik saus tomat, barbecue, saus spageti dan lainnya – juga dalam makanan sehari-hari seperti krupuk, nugget serta pasta.
Bahkan lipstik, obat-obatan dan vitamin sering mengandung tepung terigu sebagai pengikat. Karena bukan merupakan bahan utama pada produk olahan tertentu, tepung terigu tidak dicantumkan dalam daftar bahan.
Kewaspadaan terus-menerus dan kesulitan mengadaptasi diet ini ke dalam kehidupan sehari-hari bisa membuat orang jadi kesal dan lelah. “Setiap kali berbelanja, saya harus membaca semua label untuk mengetahui kandungan bahannya,” kata Mira. “Sering kali saya tidak makan di pesta atau makan buah-buahan saja. Saya juga belum menemukan restoran yang menawarkan menu bebas gluten,” cetusnya.
Bagi kebanyakan pasien penyakit seliak, diagnosa yang tepat membuat dirinya seperti lahir kembali. Sayangnya, ancaman penyakit seliak ini masih “tersembunyi” – meminjam istilah Dr Widodo – di balik berbagai macam gejala yang sepertinya tidak saling berhubungan. Para ahli sering kesulitan mengaitkan diare dengan tulang keropos dan kejang, lalu mengira pasien menderita epilepsi, misalnya.
Namun, begitu terdeteksi, penyakit seliak relatif mudah dikontrol dan dijinakkan melalui perubahan diet. Meski pada mulanya diet bebas gluten terasa sangat merepotkan, dengan berlangsungnya waktu dan kesabaran, biasanya pasien penyakit seliak akan mampu menyiasati diet bebas gluten sehingga hidupnya menjadi lebih nyaman. “Jika diingat, betapa nyamannya hidup saya sekarang, tanpa diganggu diare, ngantuk, lemas, dan khawatir, menjalani diet bebas gluten tidak akan terasa sebagai beban,” kata Mira dengan lega. (SA)