• Kerjasama & Donasi
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Events
    • Fomulir Pendaftaran Seminar
Jumat, 15 Januari 2021
  • HOME
  • LIFE STORY
    • News Update
    • Perspektif
    • Inspirational Figur
    • Headline
  • HERB AND FOOD
    • Herb
    • Food
    • Nutrition
    • Culinary
  • GREEN LIVING
    • Living
    • Eco-Preneur
    • Community
    • Halal Lifestyle Corner
    • Healthy Tour
  • HOLISTIC LIVING
    • Therapy
    • Beauty
    • Psychology
    • Sports
  • HOME FOR SHARING
    • Resensi
    • Info Produk
    • Time 4 Us
    • Dokter Talk
    • Parenting
    • Seminar & Workshop
  • DIRECTORY
    • Clinic
    • Spa
    • Gym
    • Healthy Resto
  • HOLISTIC LIVING STORE
No Result
View All Result
Sehat Alami
Advertisement
  • HOME
  • LIFE STORY
    • News Update
    • Perspektif
    • Inspirational Figur
    • Headline
  • HERB AND FOOD
    • Herb
    • Food
    • Nutrition
    • Culinary
  • GREEN LIVING
    • Living
    • Eco-Preneur
    • Community
    • Halal Lifestyle Corner
    • Healthy Tour
  • HOLISTIC LIVING
    • Therapy
    • Beauty
    • Psychology
    • Sports
  • HOME FOR SHARING
    • Resensi
    • Info Produk
    • Time 4 Us
    • Dokter Talk
    • Parenting
    • Seminar & Workshop
  • DIRECTORY
    • Clinic
    • Spa
    • Gym
    • Healthy Resto
  • HOLISTIC LIVING STORE
No Result
View All Result
Sehat Alami
No Result
View All Result
Home HOLISTIC LIVING

Penyebab Stroke dan Serangan Jantung, bukan Hanya Kolesterol Tinggi, Lalu Apa?

redaksi by redaksi
18 Maret 2020
in HOLISTIC LIVING, Therapy
0
Dijuluki The Silent Killer, Hipertensi bisa Diredam dengan 6 Tip Berikut Ini!

FOTO | Dok. Medical News Today

0
SHARES
4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on LinkedinShare on Pinterest

Ternyata penyebab stroke dan serangan jantung bukan hanya kadar kolesterol yang tinggi, lho. Tingginya kadar homosistein dalam darah ternyata juga sama berhayanya dengan kolesterol. Lalu apa itu homosistein, mengapa kadarnya harus dijaga tetap seimbang?    

Sehatalami.co ~ Apa itu homosistein dan apa saja pengaruhnya pada tubuh? Dalam bukunya What your doctor doesn’t know about nutritional medicine may be killing you, Dokter Ray D. Strand, M.D., seorang dokter dari Amerika, menjelaskan bahwa homosistein adalah senyawa antara, yang dihasilkan pada metabolisme metionin (yaitu sejenis asam amino esensial).  Metionin banyak terdapat dalam makanan yang kita konsumsi setiap hari, seperti daging, telur, susu, keju, tepung terigu, makanan kalengan, dan makanan yang telah dimasak berulang-ulang.

Tubuh memang membutuhkan metionin untuk bertahan hidup. Secara normal tubuh akan mengubah homosistein kembali menjadi sistein atau menjadi metionin lagi. Namun enzim yang bertugas untuk mengubah kembali homosistein menjadi sistein atau metionin, membutuhkan cukup asam folat, vitamin B12, dan vitamin B6 agar bisa bekerja dengan baik. Jika kekurangan zat-zat tersebut, maka kadar homosistein dalam darah akan mulai meningkat (lihat Kadar Homosistein Plasma Total).

Baca juga

Benarkah Efek Vaksin Covid-19 Sinovac Memperbesar Penis hingga 3 Inci …

5 Tips Menjadi Tua yang Sehat, yang Utama Jaga Vitalitas Anda

Menurut www.prodia.co.id, kenaikan kadar homosistein juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan fungsi enzim akibat adanya mutasi genetik, faktor fisiologi seperti penambahan usia, penurunan fungsi ginjal, kondisi menopause, dsb. Juga faktor kondisi klinik (gagal ginjal, hipotiroid, diabetes, dsb.) dan juga disebabkan meminum obat-obatan antifolat (methotexate, antikonvulsan, trimetoprim), anestesi nitrit oksida, L-Dopa, dll.

Peningkatan kadar homosistein dalam darah tersebut diperkirakan sebagai penyebab dari 15 persen kasus serangan jantung dan stroke di seluruh dunia. Di Amerika sendiri, homosistein diperkirakan merupakan penyebab dari 225.000 serangan jantung dan 24.000 kejadian stroke setiap tahun. Belum lagi kasus penyakit pembuluh darah lainnya sebagai akibat langsung dari tingginya kadar homosistein tersebut.

READ  Mengapa Broken Heart bisa Berakibat Kematian? Ini Jawabannya!

Bukan teori baru

Menurut Dr. Strand, teori mengenai homosistein ini mulanya dicetuskan oleh Dr. Kilmer McCully, seorang ahli patologi (ilmu penyakit) dan peneliti alumni Harvard Medical School pada pertengahan tahun 1960-an. Dr. McCully lalu menjadi salah seorang ahli patologi di Massachusetts General Hospital dan asisten dosen di Harvard Medical School. Sejak awal karirnya, Dr. McCully sangat tertarik pada penyakit yang disebut homosistinuria.

Ia menemukan kasus tersebut pada anak-anak yang menderita kelainan genetik sehingga tubuhnya tidak bisa memetabolisme metionin. Karena itu, kadar homosistein dalam darahnya sangat tinggi. Dua orang anak laki-laki yang meninggal karena serangan jantung, disebabkan oleh faktor genetik tersebut, karena umurnya belum mencapai 8 tahun.

Berdasarkan pengamatannya, ia menemukan bahwa kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah kedua anak itu mirip dengan yang dialami laki-laki tua yang mengalami pengerasan pembuluh darah yang parah. Hal itu membuatnya mulai menduga adanya hubungan antara kadar homosistein dalam darah orang-orang tertentu dengan kejadian serangan jantung dan stroke pada rata-rata pasien.

Teori tentang homosistein itu lalu dilaporkan Dr. McCully di beberapa jurnal pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, dan mendapat sambutan sangat antusias. Namun teori mengenai tingginya kadar kolesterol dalam darah sebagai penyebab serangan jantung dan stroke di kemudian hari justru lebih dikenal orang.

Tahun 1990, Dr. Meir Stampfer, pengajar nutrisi dan epidemiologi dari Harvard School of Public Health, melaporkan bahwa meski kadar homosistein hanya sedikit meningkat, sebenarnya sudah cukup meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Bulan Februari 1995, Dr. Jacob Selbub juga melaporkan di New England Journal of Medicine bahwa tingginya kadar homosistein berhubungan dengan meningkatnya risiko penyempitan dua pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak. Selhub juga mencatat bahwa umumnya pasien dengan kadar homosistein tinggi juga rendah kadar asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12 dalam darahnya.

READ  Hindari Influenza, Perkuat Daya Tahan Tubuh

Lama-kelamaan, meski belum diterima oleh semua pihak, umumnya para peneliti di Amerika menerima kenyataan bahwa homosistein adalah faktor risiko independen bagi penyakit jantung dan pembuluh darah. Teori itu juga menjelaskan mengapa ada orang yang bisa  terkena serangan jantung meski kadar kolesterol dalam darahnya normal.

Semakin rendah semakin baik

Semakin tinggi kadar homosistein dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, semakin berat tugas tubuh kita untuk melakukan metabolisme dan menghancurkannya menjadi metionin. Karena itu, sebaiknya kita lebih berhati-hati dengan banyaknya daging, susu beserta hasil olahannya yang kita konsumsi sehari-hari.

Jika dikaji, sebenarnya makanan tersebut adalah juga makanan yang tinggi kadar lemak jenuh dan kolesterolnya. Jadi tak ada salahnya untuk menguranginya dan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran serta protein nabati.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah mencukupi kebutuhan asam folat, vitamin B6, dan B12, sehingga enzim yang bertugas mengubah kembali homosistein menjadi metionin bisa bekerja dengan baik (lihat Makanan Kaya Folat, Vitamin B6, dan Vitamin B12).

Tetapi memang makanan yang banyak mengandung ketiga jenis vitamin B tersebut tidak seluruhnya berupa makanan nabati. Apalagi vitamin B12 pada umumnya memang terdapat pada bahan pangan hewani. Jadi, bagi yang sudah berpenyakit jantung, sebaiknya membatasi konsumsi makanan sumber vitamin B yang asal hewan dan sedapat mungkin mencukupi asupan ketiga jenis vitamin tersebut dari buah-buahan, sayuran, dan protein nabati.

Dokter Strand sendiri cenderung menganjurkan untuk mengkonsumsi suplemen asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12. Namun ia juga mengakui bahwa tidak semua pasiennya memberikan respon yang positif dengan pemberian suplemen vitamin B. Menurutnya ini menandakan bahwa pasien tersebut memiliki masalah dalam memproses homosistein menjadi senyawa yang tidak membahayakan tubuhnya.

READ  Hilang Pendengaran Pertanda Stroke?

Lalu berapa banyak seharusnya kadar homosistein dalam darah supaya kesehatan tetap terjaga? Ternyata ada banyak pendapat yang berbeda. Dr. Strand berpendapat bahwa semakin rendah kadar homosistein, akan semakin baik. Jika mungkin, di bawah 7. 

Karena berbeda dengan kolesterol yang memang dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi bagian-bagian sel tertentu dan hormon, homosistein belum banyak diketahui manfaatnya dari segi kesehatan.

KADAR HOMOSISTEIN PLASMA TOTAL (tHcy)

  1. Nilai normal: 5-15 mmol/L
  2. Yang dikehendaki: < 10 mmol/L
  3. Hiperhomosisteinemia (kadar tinggi)
  • Ringan: 15-25 mmol/L
  • Sedang: 15-25 mmol/L
  • Berat: 50-500 mmol/L

Sumber: www.prodia.co.id

Tags: homosisteinkadar homisisteinkadar homosistein dalam darahmenopausepenyebab strokeserangan jantungstroke
ShareTweetSharePinSend
Previous Post

Fatwa MUI Perihal Penyelenggaraan Ibadah Terkait Wabah Virus Korona

Next Post

Tangkal Virus Corona dengan Social Distancing, Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan!

Related Posts

Dari 153 Kasus yang Ditangani Kemenkes, Baru 2 yang Positif Terjangkit Virus Corona
HOLISTIC LIVING

Benarkah Efek Vaksin Covid-19 Sinovac Memperbesar Penis hingga 3 Inci …

10 Januari 2021
Penelitian! Diet, Olahraga, dan Manajemen Berat Badan bisa Perpanjang Usia hingga 10 Tahun
HOLISTIC LIVING

5 Tips Menjadi Tua yang Sehat, yang Utama Jaga Vitalitas Anda

10 Januari 2021
Merawat Kecantikan saat Pandemi, Do It Yourself!
Beauty

Merawat Kecantikan saat Pandemi, Do It Yourself!

17 Desember 2020
Yoga Turunkan Kadar Gula Darah
HOLISTIC LIVING

Ini Dia Manfaat Sehat Latihan Yoga

6 November 2020
Bagaimana Sikap Kita jika Berhubungan dengan Orang yang Sulit?
HOLISTIC LIVING

Bagaimana Sikap Kita jika Berhubungan dengan Orang yang Sulit?

26 Agustus 2020
Hypnobirthing: Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
HOLISTIC LIVING

Hypnobirthing: Melahirkan Tanpa Rasa Sakit

25 Agustus 2020
Next Post
Korban Body Shaming, Stres, Depresi, hingga Ingin Bunuh Diri

Tangkal Virus Corona dengan Social Distancing, Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan!

Sehatkan Ngemil Asam Jawa, atau Adakah Cemilan Sehat Lain sebagai Pengganti?

Sehatkan Ngemil Asam Jawa, atau Adakah Cemilan Sehat Lain sebagai Pengganti?

POPULAR NEWS

Presiden Jokowi, Tepati Janji sebagai Orang Pertama Divaksin Covid-19, Ini Momennya!

Presiden Jokowi, Tepati Janji sebagai Orang Pertama Divaksin Covid-19, Ini Momennya!

13 Januari 2021
Penelitian! Diet, Olahraga, dan Manajemen Berat Badan bisa Perpanjang Usia hingga 10 Tahun

5 Tips Menjadi Tua yang Sehat, yang Utama Jaga Vitalitas Anda

10 Januari 2021
Nutraceutical, Makanan sebagai Obat

Nutraceutical, Makanan sebagai Obat

31 Januari 2020
Manfaat dan Khasiat Kacang Kedelai

Bisakah Indonesia kembali Surplus – Swasembada Produksi Kedelai?

10 Januari 2021
Kapan Tubuh Memerlukan Suplemen Antioksidan?

Antioksidan Top Abad 21, Sudah Benar dan Cukupkah Asupan Anda?

20 Maret 2020

EDITOR'S PICK

Kiat Cegah Makan Berlebihan  saat Bekerja dari Rumah

Kiat Cegah Makan Berlebihan saat Bekerja dari Rumah

24 Maret 2020
Kapan Tubuh Memerlukan Suplemen Antioksidan?

Kapan Tubuh Memerlukan Suplemen Antioksidan?

9 Oktober 2019
8 Contoh Latihan untuk Kekuatan Otot dan Cegah Osteoporosis

8 Contoh Latihan untuk Kekuatan Otot dan Cegah Osteoporosis

6 November 2019
Periksa 9 Daftar Berikut ini, Apakah Anda Termasuk Kelompok Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Periksa 9 Daftar Berikut ini, Apakah Anda Termasuk Kelompok Berisiko Terkena Penyakit Jantung

5 April 2019
7 Tip Jitu Memaksimalkan Khasiat Tabir Surya

7 Tip Jitu Memaksimalkan Khasiat Tabir Surya

29 Juli 2019

About

Pusat layanan informasi (berita) dan edukasi gaya hidup sehat alami secara menyeluruh (mind, body, and soul) dengan tagline, True Holistic Living.

Redaksi menerima undangan Press Conference, permintaan wawancara eksklusif (atau liputan khusus), publikasi Press Release, dan dukungan Media Partner, Iklan dan Sponsorship, serta kerjasama bisnis.
Email :
redaksi@sehatalami.co | msehatalami@gmail.com

Follow us

KANAL BERITA

  • Adhika Dwita Dibyareswati
  • Beauty
  • Clinic
  • Community
  • Culinary
  • DIRECTORY
  • Dokter Talk
  • Dr Prapti Utami, M.Si
  • Dr. lalan melia
  • Eco-Preneur
  • Food
  • GREEN LIVING
  • Gym
  • Halal Lifestyle Corner
  • Headline
  • Healthy Resto
  • Healthy Tour
  • Herb
  • HERB AND FOOD
  • HOLISTIC LIVING
  • HOME FOR SHARING
  • Info Produk
  • InfoGraphic
  • Inspirational Figur
  • KONSULTASI
  • LIFE STORY
  • Living
  • News Update
  • Nutrition
  • Parenting
  • Perspektif
  • Psychology
  • Resensi
  • Seminar & Workshop
  • Spa
  • Sports
  • Therapy
  • Time 4 Us
  • Uncategorized

INFORMASI ANDA

  • Kerjasama & Donasi
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Events
    • Fomulir Pendaftaran Seminar

© 2019 Sehatalami.co

No Result
View All Result
  • HOME
  • LIFE STORY
    • News Update
    • Perspektif
    • Inspirational Figur
    • Headline
  • HERB AND FOOD
    • Herb
    • Food
    • Nutrition
    • Culinary
  • GREEN LIVING
    • Living
    • Eco-Preneur
    • Community
    • Halal Lifestyle Corner
    • Healthy Tour
  • HOLISTIC LIVING
    • Therapy
    • Beauty
    • Psychology
    • Sports
  • HOME FOR SHARING
    • Resensi
    • Info Produk
    • Time 4 Us
    • Dokter Talk
    • Parenting
    • Seminar & Workshop
  • DIRECTORY
    • Clinic
    • Spa
    • Gym
    • Healthy Resto
  • HOLISTIC LIVING STORE

© 2019 Sehatalami.co

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.